Jakarta (ANTARA) - Ajang Rumpi Kebaya yang digelar di Istora Senayan Jakarta dan menghadirkan ratusan perempuan lintas generasi dan organisasi, berupaya mengajak generasi milenial mengenali pakaian tradisional Indonesia.

Ketua Perempuan Perhimpunan Bravo Lima Dr Kartini Syahrir di Jakarta, Selasa mengatakan sebagai salah satu organisasi perempuan yang turut serta dalam ajang itu mengatakan pihaknya mengapresiasi acara Pekan Budaya Indonesia yang secara khusus menggelar agenda Rumpi Kebaya di Istora Senayan, Jakarta.

“Acara yang positif membangun kecintaan pada kebaya sebagai salah satu entitas Indonesia yang berbhineka tunggal ika,” kata Kartini.

Agenda Rumpi Kebaya adalah acara yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan salah satunya untuk berdiskusi dan berdialog santai dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tentang khasanah Indonesia dan gerakan perempuan Indonesia berkebaya.
Baca juga: Pegiat: perlu upaya kenalkan kebaya sebagai pakaian sehari-hari
Baca juga: Rumah kebaya jadi "spot" favorit berfoto pada Lebaran Betawi
Gerakan perempuan berkebaya menurut Kartini bukan semata soal gaya berpakaian atau fesyen, namun juga ikhtiar merawat sekaligus menyebarkan nilai budaya bahwa kebaya adalah salah satu kekayaan budaya di Indonesia yang harus dilestarikan.

“Identitas kebangsaan dengan berkebaya adalah bahasa yang sangat sederhana menunjukkan saya cinta Indonesia, Indonesia yang berbhinneka tunggal ika. Inilah kebaya, budaya kita yang tidak boleh luntur karena zaman, “ kata Kartini.

Peserta lain yang hadir yakni Yanny Irmella yang datang bersama rombongan peserta lain dalam acara tersebut menyoroti perlunya upaya mencintai kebaya sebagai budaya bangsa.
Baca juga: UKM Kabupaten 50 Kota unggulkan kebaya encim di JFK
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta fokus angkat cagar budaya Taman Benyamin Sueb


“Pergerakan perempuan kebaya ini sebisa mungkin melibatkan generasi milenial, bisa saja melakukan kegiatan di sekolah dengan menggelar fashion show berkebaya misalnya,” kata Yanny yang datang dari Tangerang Selatan.

Yanny yang aktif melakukan pergerakan perempuan berkebaya di setiap momen “Selasa berkebaya” bersama komunitasnya berharap komunitas pencinta kebaya semakin banyak.

“Sebagai sebuah gerakan bukan untuk sekadar tampil, ini yang harus kita lakukan. Bagaimana membangun semangat nasionalisme melalui budaya,” kata Yanny.
Baca juga: Perancang Musa Widyatmodjo sebut penggunaan kebaya punya "resep"
Baca juga: Kebaya Anne Avantie "mengudara" bersama Garuda Indonesia

Menggali Betawi Lewat Kebaya Encim

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019