Surabaya (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria menyatakan stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Kota Surabaya, Jawa Timur, sudah layak menggelar pertandingan berskala Internasional, khususnya persahabatan antara Tim Nasional Indonesia U-19 melawan Tim Nasional China U-19 pada 17 Oktober 2019.

"Secara umum, GBT itu sudah layak, maka dari itu kita berani untuk mengajukan," kata Ratu Tisha Destria seusai menggelar audiensi bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinas wali kota Jalan Sedap Malam Surabaya, Kamis.

Namun, lanjut dia, ada beberapa hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki, seperti lighting, flat light, single seat (kursi), exercise, warming up dan jacuzi. "Detail-detail seperti itu listnya ada cukup banyak yang memang sampai ke detail-detail kita akan perhatikan," katanya.

Selain itu, Ratu Tisha menjelaskan, PSSI diberikan batas waktu hingga 18 Oktober 2019 untuk menyerahkan semua berkas kebutuhan sebagai persyaratan yang dipertimbangkan pada pertemuan FIFA yang berlangsung pada 23 Oktober 2019.

Nantinya, lanjut dia, Indonesia bakal bidding bersama dengan dua Negara lain, yakni Brazil dan Peru. "Alhamdulillah komitmen yang sangat tinggi dari Surabaya sendiri untuk bisa mendukung kesiapan Indonesia menuju piala dunia U-20 pada 2021," katanya.

Menariknya, ia menyebut, sebelum penentuan tuan rumah penyelenggaraan piala dunia U-20 pada 2021, dalam waktu dekat, Stadion GBT bakal menjadi lokasi pertandingan sepak bola persahabatan.

Nantinya Tim Nasional Indonesia U-19 akan melawan Tim Nasional China U-19 yang berlangsung pada 17 Oktober 2019. "Pembukaan uji coba tersebut juga menjadi salah satu penilaian yang mana laporan atas uji coba tersebut akan PSSI kirimkan ke FIFA," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya optimistis bahwa Indonesia bakal terpilih jadi tuan rumah piala dunia U-20 pada 2021 mendatang. Akan tetapi, apabila tidak terpilih, kata dia, pihaknya berkomitmen akan siap bidding untuk penyelenggaraan piala dunia U-17 mendatang.

"Kami tadi sudah berkomitmen ini adalah investasi jangka panjang. Kita percaya dan harus yakin bahwa kemenangan itu datang bagi orang-orang yang bersiap," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini optimistis jika Kota Surabaya menang bidding menjadi tuan rumah penyelenggaraan FIFA World Cup U­-20 pada 2021. Untuk itu, Risma memastikan bakal bekerja optimal menyiapkan semua kebutuhan untuk memenuhi standar-standar persyaratan yang ditetapkan FIFA.

"Walaupun tidak mudah tapi akan saya handle sendiri bagaimana report yang saya berikan itu bisa meyakinkan FIFA itu supaya Surabaya bisa jadi tuan rumah," katanya.

Ia menjelaskan, salah satu syarat menjadi tuan rumah penyelenggaran piala dunia U-21 adalah kota tersebut harus memiliki stadion required berstandart internasional. Selain itu, di dekat stadion utama itu juga tersedia minimal lima lapangan pendukung sebagai training center.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya memastikan telah menyiapkan semua kebutuhan tersebut seperti halnya lapangan yang telah disiapkan itu di antaranya, Karang Gayam, Lakarsantri, Sambikerep dan Sememi.

"Sebetulnya Surabaya sudah punya banyak itu (lapangan bola), cuman kan saya harus meningkatkan kualitasnya, misalnya rumput, terus (lapangan) tertutup, tersedia ruang ganti, toilet, kemudian akses untuk ke sana," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Surabaya benahi fasilitas GBT

Baca juga: Stadion GBT Surabaya dinilai kurang perawatan





 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019