Bukittinggi (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang memantau sebaran asap di sisi timur Sumatera Barat yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Jambi dan Riau menurut pantauan

"Sesuai pengamatan kekeruhan udara, terpantau masih ada partikel tipis yang bersumber dari arah timur dan tenggara Sumbar," kata Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang Wan Dayantolis saat dihubungi dari Bukittinggi, Senin.

Berdasarkan citra sebaran asap dari Satelit Himawari-8 pada Senin(14/10) pukul 11.00 WIB, asap terpantau ada di wilayah Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Di wilayah Sumatera angin umumnya bergerak dari tenggara ke barat laut.

Menurut Wan Dayantolis, indeks kekeruhan udara masih di bawah 1, yang berarti secara keseluruhan udara Sumatera Barat belum terkontaminasi partikel asap kebakaran hutan dan lahan.

Hasil pengukuran kualitas udara di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang menunjukkan, konsentrasi partikulat (PM10) bergerak dari level baik ke sedang pada siang hari.

Sementara itu, di Kota Bukittinggi pada Senin(14/10) pukul 11.30 WIB suasana tampak kabur karena langit kelabu. BMKG memprakirakan penurunan kualitas udara masih terjadi di Sumatera Barat hingga beberapa hari ke depan.

Warga, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia, diimbau mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan guna menghindari dampak polusi udara.

Baca juga:
Udara Sumatera Barat sangat tidak sehat
​​​​​​​
Sumbar dikepung asap dari Sumsel dan Kalimantan

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019