"Sosialisasi bela negara yang dilakukan merupakan program pemerintah di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini dilakukan untuk pembentukan karakter bangsa yang saat ini dinilai sudah mulai luntur dari nilai-nilai Pancasila,"
Pontianak (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia melaksanakan sosialisasi bela negara kepada para siswa di SMA Negeri 1 Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat yang berada di daerah perbatasan Indonesia (Kalbar)- Malaysia untuk meningkatkan rasa cinta tanah air di daerah perbatasan.

"Sosialisasi bela negara yang dilakukan merupakan program pemerintah di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini dilakukan untuk pembentukan karakter bangsa yang saat ini dinilai sudah mulai luntur dari nilai-nilai Pancasila," kata Staf Kemhan RI Kol Adm Amiruddin Laupe, di Sambas, Jumat.
Baca juga: Tingkatkan jiwa nasionalisme, Kemhan gelar lomba digital bela negara

Selain Staf Kemhan RI, hadir menjadi narasumber dalam kegiatan yang digelar di SMAN 1 Sajad, Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas tersebut yaitu Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan, Letkol Arh Firdaus.

"Seluruh elemen masyarakat kita sosialisasikan bela negara, baik itu tentang pembentukan bangsa dan negara, seperti apa dilakukan di sekolahan oleh para guru, yang penting sesuai bidang dan profesinya masing-masing," kata Amiruddin.

Ia mengatakan sosialisasi itu, tidak hanya untuk anak SMA saja, akan tetapi juga ke seluruh masyarakat baik itu, ormas, LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat dan termasuk kepada pemerintah daerah.

"Khusus untuk daerah perbatasan seperti Kabupaten Sambas ini, sosialisasi harus dimasifkan, sebab daerah perbatasan merupakan ujung tombak negara. Kegiatan di perbatasan ini sudah dua kali kami laksanakan," katanya pula.
Baca juga: Kemhan kembali menjadi tuan rumah Rakernas Dekranas

Adapun tujuanya, yaitu untuk meningkatkan nasionalisme terhadap bangsa dan cinta tanah air, sehingga daerah perbatasan ini memang harus diperkuat rasa kebangsaan dan cinta tanah air, sebab jika terjadi apa-apa maka daerah perbatasan inilah yang paling dulu menghadapi serangan dari luar.

Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan Letkol Arh Firdaus mengatakan sosialisasi itu lebih kepada menanamkan ideologi Pancasila yang harus dimiliki oleh generasi muda seperti halnya kepada para siswa-siswi SMA Sajad yang berada di perbatasan.

"Bagaimana pun para generasi muda yang ada di perbatasan ini harus memiliki ideologi Pancasila yang dimiliki Indonesia di mana Pancasila ini harus kita pertahankan jangan sampai generasi muda dicuci otaknya dengan ideologi-ideologi yang lain, inilah salah satu cara kita untuk mempertahankan bangsa dan negara dan menanamkan bela negara kepada generasi muda," katanya lagi.

Sebagai tuan rumah Kepala Sekolah SMAN 1 Sajad, Wisno mengucapkan rasa terima kasih kepada Kemhan RI yang telah memberikan materi bela negara terhadap siswanya.

"Dengan sosialisasi yang telah dilakukan paling tidak bisa memberikan wawasan terhadap siswa dan memberikan semangat serta pengetahuan kepada siswa baik itu, tentang bangsa dan apa itu negara," katanya pula.
Baca juga: Kemhan perkenalkan budaya Papua dalam kegiatan MBBI

Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019