Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan mengembangkan dua bandara sekaligus yaitu Bandara Ngloram di Cepu, Kabupaten Jepara dan Bandara Dewadaru di Karimunjawa, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan konektivitas transportasi dan mendorong sektor pariwisata di provinsi itu.

“Dua bandara ini penting untuk kita berikan dukungan, karena Karimunjawa adalah daerah wisata yang sangat potensial dan di bandara di Ngloram ini merupakan pusat kegiatan minyak. Banyak kegiatan bisnis disana sehingga kita harus fasilitasi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers usai menyaksikan Penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang pembangunan dan pengembangan du bandara itu di Jakarta, Jumat.

Menhub menyampaikan, dalam melakukan pengembangan dua bandara ini, Kemenhub turut melibatkan masyarakat dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) melalui perlombaan desain bandara yang diikuti sejumlah arsitek Tanah Air.

Baca juga: Rute penerbangan Semarang-Karimunjawa resmi beroperasi

“Nantinya pesawat ATR-72 itu bisa terbang kesana, sementara saat ini tidak bisa dan kondisi terminalnya tidak representatif. Jadi desainnya akan kita buat lebih cantik. Sekarang ini mau tender. Pada Tahun 2020 itu akan dikerjakan,” ujarnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengatakan, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp46 miliar untuk Bandara Ngloram pada tahun ini dan untuk tahun 2020 ditambah menjadi Rp76 miliar.

Sedangkan untuk Bandara Dewadaru, telah disapkan anggaran sebesar Rp9 miliar pada tahun ini, dan akan ditambah Rp 11 miliar di tahun 2020. Keseluruhan dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca juga: Dukung pariwisata Danau Toba, Kemenhub benahi Bandara Sibisa pada 2020

“Di akhir Desember 2019 sudah bisa di operasikan dengan panjang runway 1200 meter,” ungkap Polana.

Pengembangan kedua Bandara ini diharapkan semakin mengoptimalkan pelayanan Angkutan Udara. Nantinya pada tahap ultimate, kedua bandara ini nantinya akan memiliki panjang landas pacu yang sama yaitu 1600 meter yang ditargetkan selesai pada tahun 2020.

Nantinya apron Bandara Dewadaru dapat menampung 2 pesawat sejenis ATR-72. Sedangkan untuk di Bandara Ngloram kapasitas apronnya baru hanya untuk 1 pesawat sejenis ATR-72.

Lanjut Polana, pada sisi darat kapasitas terminal di Bandara Ngloram kapasitas terminal penumpangnya mencapai 150.000 penumpang per tahun. Sedangkan di Bandara Dewadaru saat ini Terminalnya memiliki luas 120 meter persegi dan akan dikembangkan menjadi 220 meter persegi atau dapat menampung sekitar 500 penumpang pada jam sibuk.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019