Jakarta (ANTARA) - Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai bahwa Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir cocok untuk mengisi pos Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2019-2024.

Enny mengatakan Erick Thohir telah memiliki pengalaman yang cukup banyak sehingga akan mampu memimpin Kementerian BUMN yang dianggap memerlukan banyak pembenahan sebab sebenarnya kementerian tersebut memiliki fungsi yang sangat strategis terhadap perekonomian.

“Sebenarnya mempunyai potensi yang luar biasa karena banyak BUMN kita yang bergerak di sektor sangat strategis tapi belum ada satu guidance yang benar-benar baku agar kinerja mempunyai kejelasan,” katanya saat ditemui di Kawasan Cikini, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Erick Thohir siap bantu Jokowi meski berat tinggalkan perusahaan

Enny menuturkan selain Erick memiliki latar belakang dalam mengelola berbagai macam usaha, ia juga dinilai berhasil mengkoordinasikan tim kampanye Jokowi-Ma’ruf sebab tidak terdengar kegaduhan di internal yang sampai ke telinga publik.

“Menunjukkan kemampuan untuk punya leadership yang bisa diterima oleh semua pihak, artinya bisa mempunyai posisi yang tidak memihak dan juga punya satu integritas yang akhirnya bisa tidak menimbulkan kegaduhan dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, Erick juga memiliki kemampuan manajemen yang baik yaitu dibuktikan dengan berhasil bekerja lintas sektor saat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) 2018 sehingga cocok untuk mengatur manajemen di Kementerian BUMN.

Baca juga: Erick Thohir, sang pengusaha, timses Jokowi hingga calon menteri

“Karena Asian Games adalah kombinasi mengelola pembiayaan dari APBN dengan banyak vendor dan itu disupport oleh swasta yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang mepet,” ujarnya.

Di sisi lain, Enny mengatakan yang paling penting adalah calon menteri baru ini tidak memiliki konflik kepentingan dan mampu bekerja secara profesional sehingga Erick Thohir harus mampu memprioritaskan kepentingan Kementerian BUMN.

“Tidak ada yang benar-benar ideal tapi paling tidak yang harus dipastikan adalah bagaimana ketika dia menjabat sebagai menteri mampu bekerja secara profesional,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Enny juga mengimbau agar Erick tidak merangkap jabatan dalam aspek dan sektor lainnya untuk menghindari adanya konflik kepentingan ketika ia telah mengemban tugas sebagai Menteri BUMN.

"Ketika mereka sudah bersedia memenuhi amanah dari presiden menjadi menteri seharusnya seluruh atribut dan jabatan sebelumnya ditinggalkan agar dia fokus menenuhi panggilan tugas kenegaraan,” katanya.

Sebelumnya pada Senin (21/10), Erick Thohir mendatangi Istana Kepresidenan dengan mengenakan kemeja putih untuk memenuhi panggilan dari Joko Widodo. Ia mengaku siap membantu pemerintah meski sangat berat untuk meninggalkan dan melepas jabatan di perusahaannya.

"Ya tentu kita harus berhenti total. Memang cukup berat bagi saya secara pribadi,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019