Sekitar 697 migran dan pengungsi dari pulau Samos tiba di pelabuhan Elefsina di dekat Athena, kata pejabat. Sebelumnya 120 orang datang dari pulau Lesbos.
Yunani sedang berjuang keras menghadapi meningkatnya arus migran dan pengungsi yang melintasi Laut Aegea dari Turki sejak 2015, ketika lebih dari satu juta orang menyeberang masuk ke Eropa, banyak di antaranya melalui Yunani.
Pulau-pulau, yang berada paling dekat dengan Turki, berjuang menghadapi gelombang pengungsi yang terus masuk. Saat ini sekitar 33.700 pengungsi dan migran tinggal di kamp-kamp penampungan yang penuh sesak, menurut badan pengungsi PBB, UNHCR.
Baca juga: Ribuan pengungsi di Yunani dipindahkan karena suhu turun drastis
Pada akhir September, seorang perempuan meninggal akibat kebakaran di sebuah lokasi pengungsian di pulau Lesbos. Sementara itu, kebakaran lainnya di kamp penampungan yang begitu sesak di Samos memaksa ratusan orang turun ke jalan pada Oktober ini.
"Fokus kami terutama terhadap Samos sebab kami ingin keadaan di tempat itu tenang," kata sekretaris Kementerian Migrasi, Manos Logothetis kepada Reuters.
Lebih dari 12.000 orang tiba di Yunani pada September, level tertinggi dalam tiga setengah tahun sejak Uni Eropa dan Turki sepakat menyegel koridor Aegea ke Eropa.
Logotheis mengatakan hingga 300 orang lebih akan meninggalkan Samos pekan ini dan hingga 2.000 orang dari semua pulau terpencil pekan depan. Yunani berniat memindahkan hingga 20.000 orang dari sejumlah pulau hingga akhir tahun, katanya.
Athena mengumumkan kebijakan migrasi yang lebih ketat untuk menghadapi krisis tersebut, termasuk rencana untuk mengusir 10.000 orang yang tidak memenuhi persyaratan suaka hingga akhir 2020.
Sumber:Reuters
Baca juga: Jerman akan kembalikan para pencari suaka ke Yunani
Baca juga: Polisi Yunani dihukum karena memaki pengungsi
Baca juga: Pencari suaka bakar kamp penampungan di Yunani
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019
