Bandung (ANTARA) - Polisi memeriksa sejumlah karyawan proyek kereta cepat terkait kebakaran yang diduga terjadi akibat kerusakan pipa minyak di sekitar Kilometer 129 Tol Purbaleunyi di Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Kepala Kepolisian Sektor Cimahi Selatan AKP Sutarman mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan pada 13 pekerja proyek yang terdiri atas 10 warga Indonesia dan tiga warga negara asing.

"Tiga orang (WNA) itu satu di antaranya meninggal dunia, sebagai operator dari alat berat crane ini. Sedangkan yang lainnya selamat," kata Sutarman di Cimahi, Rabu.

Para pekerja proyek kereta cepat tersebut, menurut dia, menyaksikan dari dekat kebakaran tersebut karenanya polisi berusaha mendapatkan keterangan dari mereka.

Pada saat kejadian, ia menuturkan, pekerja proyek berlarian menyelamatkan diri setelah mendengar dua ledakan yang mengawali kebakaran pipa minyak di Cimahi yang berlangsung sekitar tiga jam.

"Mereka berlarian menyelamatkan diri masing-masing, tidak ada yang luka. Selain yang meninggal, sisanya selamat," katanya.

​​​​​​​Hingga Rabu, aparat kepolisian dan Pertamina masih berupaya melakukan sterilisasi lokasi kejadian kebakaran dan menyisir area yang diduga masih mengandung minyak yang mudah terbakar.

Kebakaran pipa minyak yang terjadi Selasa (22/10) sejak pukul 14.00 WIB di lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menyebabkan seorang warga negara asing bernama Li Xuangfeng yang bekerja sebagai operator alat berat.

Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menduga petugas yang tewas saat mengoperasikan alat berat menancapkan benda keras yang mengenai pipa minyak milik Pertamina dan menimbulkan kebakaran.

Baca juga:
Polisi masih selidiki sebab terbakarnya pipa minyak di Cimahi
Sebelum kebakaran di Cimahi, terdengar ledakan dua kal


Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019