Jakarta (ANTARA) - Operator seluler berharap Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru dilantik, Johnny G Plate tidak menaikkan pungutan kepada operator.

"Yang penting adalah kontribusi operator terhadap penerimaan pemerintah itu sebaiknya tidak naik, tapi, dari pajak industri bisa meningkat," kata Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), M. Danny Buldansya, di acara serah terima jabatan di Kantor Kominfo, Rabu.

Penerimaan yang dimaksud adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), untuk operator misalnya dana universal service obligation (USO) sebesar 1,25 persen dari pendapatan kotor operator dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi.

Selain soal pungutan, ATSI juga menyoroti masalah infrastruktur dan penetrasinya yang masih perlu ditingkatkan, dan juga efisiensi industri.

"Caranya seperti apa, nanti kita bicarakan bersama," kata Danny.

Menkominfo Johnny saat memberi sambutan pada serah terima jabatan menyatakan dia tidak memiliki latar belakang di bidang informatika, ATSI tidak mempermasalahkan latar belakang tersebut selama menteri yang baru memiliki semangat.

CEO XLAxiata Dian Siswarini, ditemui di acara yang sama, mengharapkan fungsi Kominfo di pemerintahan yang baru ini dapat berperan sebagai akseleratpr, tidak hanya regulator.

"Jadi, bisa mendorong industri ini berjalan dan berkembang lebih pesat lagi," kata dia.

Sama seperti ATSI, XLAxiata juga berharap pungutan tidak naik karena industri seluler sudah cukup berat, sementara mereka masih banyak pekerjaan untuk membangun industri.

"Untuk membangun industri internet, maupun infrastruktur komunikasi, masih besar," kata Dian.

Dia mengharapkan pemerintah memberikan dukungan kepada operator seluler agar dapat bersama membangun infrastruktur hingga ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Baca juga: Menkominfo berencana permudah perizinan perusahaan "start up"
Baca juga: Menkominfo Johnny G Plate harap Indonesia punya hectocorn
Baca juga: Rudiantara serahkan jabatan Menkominfo ke Johnny G Plate

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019