Saya secara prinsip, mohon maaf saya berasal dari swasta dan Alhamdulillah Allah SWT juga telah memberikan sesuatu yang lebih bagi saya, mungkin sudah waktunya saya juga akan melakukan bersih-bersih.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Kabinet Indonesia Maju Erick Thohir menegaskan bahwa tata kelola korporasi yang bersih dan baik atau good corporate governance (GCG) di BUMN harus betul-betul diimplementasikan bukan hanya sebuah "lip services".

"Saya secara prinsip, mohon maaf saya berasal dari swasta dan Alhamdulillah Allah SWT juga telah memberikan sesuatu yang lebih bagi saya, mungkin sudah waktunya saya juga akan melakukan bersih-bersih," kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu.

Dia menegaskan bahwa dirinya tidak mau yang namanya good corporate governance di BUMN hanya menjadi sebuah lip services.

Menurut Erick, sudah banyak sekali hal-hal yang terjadi yang menurutnya kurang baik bagi citra BUMN, tanpa menyalahkan siapa pun.

"Namun kita harus mencari hal-hal yang positif yang saling membangun, bersinergi, sehingga ada target-target bahwa kita harus menjadi kompetisi," katanya usai melakukan serah terima jabatan dengan Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno.

Erick Thohir dilantik sebagai Menteri BUMN bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya pada Rabu (23/10) di Istana Kepresidenan Jakarta.

Setelahnya, Menteri BUMN melakukan serah terima jabatan dengan Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno dalam sebuah acara yang berlangsung sederhana dan khidmat.

Baru saja dilantik dan melakukan serah terima jabatan (sertijab), Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju tersebut langsung bekerja dengan menggelar rapat internal Kementerian BUMN bersama para deputi serta pejabat terkait.

Erick meminta publik untuk memberinya waktu mempelajari seluk-beluk BUMN secara keseluruhan, mengingat dari key performance index atau KPI yang disusun harus dipelajarinya lagi terkait sinkronisasi hal-hal mana yang bisa diselesaikan dalam waktu beberapa bulan atau bahkan hal-hal yang membutuhkan waktu lebih dari setahun.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019