Kediri (ANTARA) - Ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Kalipang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami kekurangan air bersih sebagai dampak kemarau panjang, sehingga sumber air di daerah mereka surut drastis.

Zayni, salah seorang warga Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri mengaku di daerahnya air bersih sudah sulit dicari. Untuk air minum, warga banyak yang mencari hingga ke hutan, sedangkan untuk keperluan mandi dan mencuci baju di sungai yang airnya juga tidak terlalu jernih.

"Kalau air sumur dalam sehari biasanya hanya mengeluarkan air satu ember kecil. Kami harus mencari air bersih ke hutan, itu pun dengan jalan kaki," katanya di Kediri, Kamis.

Baca juga: 18 desa di Banjarnegara hadapi kekeringan dan kekurangan air

Kendati sudah mencari air hingga ke hutan dengan jarak tempuh sekitar tiga jam, air yang didapat juga tidak banyak hanya dua kaleng. Namun, air itu penting untuk kebutuhan sehari-hari.

Di Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, setidaknya terdapat dua dusun yang kesulitan air bersih, yakni Dusun Kalipang dan Dusun Kalinanas. Krisis air itu terjadi karena kemarau panjang.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri mengirimkan air bersih untuk warga di Desa Kalipang, Kecamatan Grogol tersebut. BPBD mengirimkan air bersih untuk kebutuhan masak serta air minum, karena sumur warga dan sungai sudah mulai mengering sejak dua pekan terakhir.

Komandan Unit Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kediri Windoko mengatakan di Desa Kalipang, ada sekitar 330 kepala keluarga (KK) yang mengalami kesulitan air bersih. BPBD mendistribusikan sekitar 20 ribu liter air bersih untuk kebutuhan warga.

Baca juga: Kota Sungailiat mulai kekurangan air bersih

"Kami mengirimkan 20 ribu air bersih untuk memenuhi kebutuhan air warga. Kalau di Desa Kalipang ini krisis air karena kemarau panjang," ujar dia.

Selain melakukan pengiriman air bersih, BPBD Kabupaten Kediri rencananya juga akan mengirimkan tandon air, mengingat jumlah tandon dengan kebutuhan warga masih belum mencukupi. Tandon rencananya akan dikirimkan ke sejumlah titik yang belum ada tandon air, guna memudahkan distribusi bantuan air bersih.

BPBD juga berharap ke depannya akan ada penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat agar tidak kesulitan air bersih saat kemarau panjang terjadi.

Selain di Kecamatan Grogol, sejumlah kecamatan lainnya juga ada yang mengajukan permintaan kiriman air bersih antara lain di Kecamatan Selopanggung, Kecamatan Plosoklaten dan Kecamatan Semen. Di kecamatan tersebut permintaan distribusi air tidak untuk semua desa, melainkan hanya beberapa saja. (*)

Baca juga: Kekurangan air bersih dialami ratusan warga Desa Kalimati-Boyolali
Baca juga: Pemkab Gowa atasi kekurangan air bersih di Somba Opu
Baca juga: 27.997 KK di Jabar kekurangan air bersih akibat kemarau

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019