Tokyo (ANTARA) - Pertama kali diluncurkan tahun 2014, sedan fuel cell berbasis bahan bakar hidrogen ini langsung mencuri perhatian penggemar mobil ramah lingkungan di Jepang dan Amerika.

Sejak 2014 sampai 2018 penjualan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) Toyota itu telah mencapai 10.000 unit.

Fokus pembeli mobil hidrogen Toyota Mirai pada saat itu mungkin hanya pada kemampuan kendaraan itu tidak menghasilkan emisi karbon atau zero CO2.

Antaranews yang pernah mendapat kesempatan menjajal mobil hidrogen tersebut pada 2016, sempat diminta mencoba meminum emisi H2O atau air yang dihasilkan Toyota Mirai, untuk membuktikan kendaraan itu bebas polusi.

Selain ramah lingkungan, tak ketinggalan tentunya fun to drive tetap dikemas oleh Toyota pada Mirai, seperti halnya mobil-mobil lain yang diproduksinya.

Kini setelah lima tahun, Toyota Motor Corporation (TMC) menghadirkan generasi ke-2 Toyota Mirai, yang bila dilihat dari eksteriornya sangat masif perubahannya.

Sungguh, makin keren dan stylist.
Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) Toyota Mirai generasi ke-2 (ANTARA/HO/TMC)


Tampil dengan warna biru metalic yang menawan Toyota New Mirai terlihat menyolok. Perpaduan warna dan lekuk tubuh yang makin sporty dan elegan membuat Toyota Mirai terlihat seperti bukan hanya sekedar sedan zero emission.

"Kami telah bekerja untuk membuat mobil yang konsumen ingin mengemudikannya setiap waktu," kata Chief Engineer Toyota Mirai, Yoshikazu Tanaka.

Tanaka yang berbicara pada sekitar 300 wartawan dari mancanegara yang diundang khusus Toyota untuk hadir menyaksikan inovasi pabrikan mobil Jepang itu, menjelaskan secara detail tentang Toyota Mirai yang didesain ulang secara masif.

Desain baru itu terlihat tidak hanya dari eksterior yang lebih sporty dengan ruang kabin yang lebih luas dan nyaman bagi penumpang sehingga Toyota Mirai bisa diisi oleh 4-5 orang, namun juga driving performance juga ditingkatkan, termasuk peningkatan 30 persen daya jelajah dibandingkan generasi pertama.

"Saya ingin konsumen bilang 'Saya memilih Mirai karena saya menginginkan mobil ini, dan kebetulan itu FCEV'," kata Tanaka.

Toyota Mirai generasi ke-2 yang dijadwalkan luncur pada akhir 2020 itu didesain ulang berdasarkan mobil premium penggerak roda belakang Toyota yang telah disematkan platform TNGA sehingga lebih lincah dengan kinerja mengemudi yang lebih baik, kemudian ditopang desain yang ramping dan elegan.

"Kami harap Mirai baru akan menjadi pemimpin dalam mendukung keberadaan masyarakat energi hidrogen," kata Tanaka.
Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) Toyota Mirai generasi ke-2 (ANTARA/Risbiani Fardaniah)


Berbeda dengan generasi pertama, Toyota Mirai terbaru itu lebih panjang 85 mm menjadi 4.975 mm, lebih lebar 70 mm menjadi 1.885 mm, dan lebih rendah 65 mm menjadi 1.470, serta wheel base lebih panjang 140mm menjadi 2.920 mm.

Mobil hidrogen yang menawan itu di ajang Tokyo Motor Show itu, bukan dipajang di booth Toyota, tapi di "Future Expo" yang ada di Megaweb pada 24 Oktober hingga 4 November 2019.

Lalu, apakah Toyota Mirai mungkin dibawa dan dipasarkan Indonesia?

Mendapat pertanyaan itu Eksekutif GM PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto yang menemani para jurnalis dari Indonesia ke ajang Tokyo Motor Show dengan santai berkata "Kalau mungkin, ya mungkin aja."

Namun, lanjut Soerjo, sapaan Fransiscus Soerjopranoto, apakah Indonesia siap dengan infrastruktur pengisian bahan bakar hidrogennya.

"Kemudian juga bagaimana dukungan pemerintah, karena mobil ramah lingkungan di negara lain berkembang karena ada dukungan pemerintah, baik pajak maupun kebijakan lainnya," katanya.

Sejauh ini TAM masih konsentrasi mengenalkan dan memasarkan berbagai varian mobil berbasis teknologi hibrid.

Baca juga: Toyota Mirai versi baru bisa menjelajah lebih jauh
Baca juga: Lipat gandakan investasi, Toyota bakal agresif populerkan mobil hidrogen
Baca juga: Toyota genjot penjualan mobil berbahan bakar hidrogen mulai 2020

Pewarta:
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019