Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Joni Suprianto menilai rencana dicalonkannya Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis sebagai kandidat calon Kapolri dinilai akan lebih memperkuat sinergi antara TNI dan Polri karena Idham selama ini dikenal dekat dengan kalangan TNI.

"Saya kira pemilihan Pak Idham sebagai calon Kapolri akan membuat sinergi TNI-Polri semakin kuat. Apalagi saya dan beliau pernah bekerja bersama dalam pengamanan wilayah Jakarta," ujar Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen Joni Suprianto melalui siaran pers, Senin.

Joni mengatakan kerja sama itu terjadi ketika Joni menjabat sebagai Pangdam Jaya dan Idham Azis sebagai Kapolda Metro Jaya. Mereka bahu-membahu dalam mengamankan wilayah Jakarta.

"Terbukti kerja sama tersebut membuahkan hasil yang baik, dimana wilayah Jakarta kondusif," katanya.

Baca juga: DPR: Idham Aziz punya kompetensi jadi Kapolri

Baca juga: Pengamat: Menilik rekam jejaknya Idham Azis layak dicalonkan kapolri

Baca juga: DPR pastikan uji kelayakan calon Kapolri pekan ini


Joni menambahkan bahwa momen yang paling berkesan terjadi ketika dia dan Idham Azis bersinergi untuk mengamankan agenda internasional seperti Asian Games dan Asian Para Games tahun lalu.

"Di saat itulah kami menunjukkan bahwa TNI Polri begitu kompak dalam pengamanan Jakarta yang sedang dikunjungi atlet-atlet terbaik Asia sehingga dunia internasional dapat melihat Indonesia aman," katanya.

Dia mengatakan sebagai mitra kerja, pihaknya akan mendukung bila Idham terpilih sebagai Kapolri baru.

"TNI pasti akan mendukung penuh Pak Idham dalam mengamankan negara," papar mantan Wakil Kepala BAIS ini.

Menurut Joni, dirinya mengenal betul sosok Idham Azis karena sering berdiskusi dalam beberapa pekerjaan.

"Pak Idham adalah sosok pejabat yang tidak gila publikasi. Dia bukan orang yang suka cari panggung dan mau ngetop sendiri, dia sadar bahwa pekerjaannya menjaga Ibu Kota adalah pekerjaan yang harus dikerjakan banyak orang dan harus diselesaikan secara bersama," katanya.

Lulusan Akmil 1986 ini menambahkan bahwa meski bukan berdarah Jawa, Idham Azis sangat menjunjung tinggi pepatah Jawa yang berbunyi "sepi ing pamrih rame ing gawe" yang artinya bekerja keras namun tak mengharapkan pujian atau penghargaan.

"Jadi kerjanya ikhlas-ikhlas saja. Dia selalu fokus pada pekerjaannya," tuturnya.

Joni pun yakin di bawah kepimpinan Idham Azis, Polri akan semakin maju dan profesional.

"Pak Idham adalah seorang pemimpin yang sangat percaya kepada anak buahnya dan dia pasti akan mendelegasikan wewenang dengan baik kepada bawahannya. Dia sosok pemimpin yang rendah hati dan selalu percaya kepada anak buahnya. Ini sebuah kemampuan yang jarang dimiliki seorang pemimpin," katanya.

Joni juga terkesan dengan sikap Idham Azis yang setia kawan. Menurut Kasum TNI ini, Idham rela mengambil rute sedikit memutar hanya demi mengantar dirinya pulang ke rumah dinas Pangdam Jaya di Menteng, Jakarta Pusat.

Hal tersebut selalu dilakukan seusai acara di Lanud Halim Perdanakusuma, misalnya setelah melepas Presiden yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.

"Pak Idham selalu mengantar saya pulang dulu. Mungkin bagi orang itu hanya sebuah pekerjaan sepele, namun itu menunjukkan betapa tingginya rasa persahabatan beliau," katanya.

Presiden RI Joko Widodo memilih nama Idham Azis sebagai calon Kapolri dan melayangkan surat terkait dipilihnya Idham ke DPR untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR.

Rencananya pada pekan ini, Komisi III DPR RI akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan untuk Idham Azis sebagai calon Kapolri.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019