Serang (ANTARA News) - Pihak Kementerian Perminyakan Iran meminta pembangunan kilang minyak di Bojonegara Serang, Banten, yaitu perusahaan minyak kerjasama Iran (NIORDC), Malaysia (Petrofield) dan Indonesia (Pertamina), dipercepat dari jadwal semula pembangunan fisiknya tahun 2009. "Kemungkinan pembangunannya bisa dimulai akhir tahun ini, karena pihak Iran dan Malaysia minta pembangunannya dipercepat dari jadwal semula, mereka sudah menyatakan cocok dan siap," kata Sekda Provinsi Banten Muhadi didampingi Kepala BKPMD Eneng Nurcahyati usai menerima rombongan Deputi Menteri Perminyakan Iran Mr Mohammad Reza Nematzadeh di Pendopo Gubernur Banten di Serang, Jumat. Muhadi mengatakan, rombongan kementerian perminyakan Iran serta pihak Perusahaan Malaysia meminta kepada pemerintah Provinsi Banten mempersiapkan segalanya, dalam rangka mempercepat pembangunan kilang minyak tersebut. Surat persetujuan dari BKPM RI sudah keluar bulan Agustus ini, sehingga mulai September 2008 hingga tiga tahun kedepan perusahaan tersebut harus sudah beroperasi. "Delapan bulan kedepan mulai satu September 2008 ini, persiapan administratif dan segala perijinan serta membuat basic design," katanya. Untuk itu, Provinsi Banten akan segera mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat (Tim Nasional KEKI) untuk percepatan penetapan Banten sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) disertai dengan syarat-syarat yang diperlukan. Selain itu, akan mendorong Pemerintah Pusat, Departemen PU (Ditjen Bina Marga) untuk percepatan pembangunan jalan TOL yang telah siap kajian dan DED-nya serta Departemen Perhubungan untuk pembangunan rel kereta yang diperkirakan sepanjang 15 Km. Diharapkan, tahun 2009 dapat diusulkan melalui APBN (baik untuk DED maupun untuk pembebasan lahan dan pembangunan). Guna membahas tentang penyediaan pasokan air, kata Muhadi, akan segera dilakukan pertemuan dengan pihak mitra untuk disepakati format kerjasama dan kemampuan penyediaan kapasitas pasokan air disertai perkiraan harganya. Pihak Pertamina menghendaki apabila telah ada perusahaan yang ditunjuk untuk segera dilakukan penandatanganan antara Perusahaan Daerah dengan Pertamina. Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Provinsi Banten diharapkan dapat memfasilitasi pembentukan Tim Percepatan Pembangunan Proyek Kilang Minyak itu, serta, Gubernur Banten harus memberikan jawaban atas surat dari Pertamina yang meminta komitmen tertulis penyediaan air baku ke Kilang Minyak sebesar kurang lebih 1.500 m3 per jam dan perkiraan tarif harga jual air baku untuk industri yang diperkirakan akan mulai beroperasi tahun 2012/2013 tersebut. Hadir dalam pertemuan tersebut, Husein Noghekar Shirazi, Deputy Minister for International Affair, Tan Sri Seyed Mokhtar Albukhary, (CEO Petrofield, Malaysia), Iwan Wiranataatmadja (Duta Besar Republic Indonesia untuk Teheran), Rukmi Hadihartini(Corporate SVP Pertamina), Mochammad Asruchin (Direktur Urusan Asia Tengah dan Selatan - Deplu), serta Direksi Pelindo dan Project Manajer Pelabuhan International Bojonegara, Wagub Banten HM Masduki serta jajaran SKPD Pemerintah Provinsi Banten.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008