Manila (ANTARA) - Gempa dengan magnitudo 6,5 mengguncang Mindanao tengah di Filipina selatan, menyebabkan sedikitnya satu hotel di pulau tersebut ambruk, menurut petugas terkait pada Kamis.

Gempa tersebut, yang menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) awalnya berkekuatan 6,8, merupakan gempa ketiga yang melanda pulau tersebut sejak 16 Oktober. Gempa kemudian tercatat 6,5 magnitudo oleh Lembaga Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS).
Baca juga: Gempa Mindanao M 6,6 setara 5-8 bom atom

Sebuah hotel di Kota Kidapawan juga ikut roboh, namun tidak ada orang yang berada di dalamnya, kata Wali Kota Kidapawan, Joseph Evangelista kepada radio DZMM. Tidak ada laporan langsung mengenai korban jiwa akibat gempa.

Pusat gempa berada di 33 km timur laut Kota Tulunan di provinsi Cotabato, di sebelah barat Kota Davao.

"Gempa sangat kuat dan berlangsung cukup lama. Masyarakat mulai panik" dan berhamburan ke tempat terbuka, kata Wakil Wali Kota Tulunan, Ann Villamor, kepada radio DZBB.

​​​​​​​Baca juga: Gempa guncang Filipina, diperkirakan tidak ada tsunami 
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang sedang berada di kota asalnya Kota Davao sekitar 114 km dari Kota Kidapawan saat terjadi gempa selamat, menurut juru bicaranya Salvador Panelo kepada saluran berita ANC.

PHIVOLCSC menyebutkan gempa pada Kamis dapat dianggap sebagai gempa susulan setelah gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Mindanao tengah pada 29 Oktober dan menelan sedikitnya delapan korban jiwa serta melukai lebih dari 300 orang lainnya.

Daya tahan sejumlah bangunan dan rumah di Mindanao menurun akibat gempa 6,3 magnitudo pada 16 Oktober.

Sumber: Reuters
​​​​​​​Baca juga: Gempa dengan magnitudo 6,6 guncang Filipina selatan
Baca juga: KBRI Manila: tidak ada WNI korban gempa Filipina


 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019