"Tahun lalu masih 20 tim, sekarang 24 tim. Tapi memang dijaga agar tidak terlalu banyak, karena kalau terlalu banyak menjadi kurang kompetitif," kata Yusuf dalam konferensi pers yang berlangsung di kantor ASIOP, Senayan, Jakarta, Kamis sore.
Tim-tim peserta Liga Topskor U-15 merupakan Sekolah-sekolah sepak bola (SSB) yang berasal dari Pulau Jawa. Kompetisi ini akan memainkan 156 pertandingan, 28 hari pertandingan (matchday), serta melibatkan 888 pemain dan ofisial.
Pelaksanaan kompetisi itu akan dimulai pada 3 November 2019 sampai 20 Maret 2020, dengan menggunakan lapangan di Pancoran Soccer Field, Jakarta.
Kompetisi itu akan dimainkan dengan sistem setengah kompetisi, di mana ke-24 tim peserta akan dibagi dalam dua grup. Fase selanjutnya adalah putaran delapan besar (cup) dan delapan kecil (plate). Sehingga 16 tim terbaik mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi pemenang di kedua kategori tersebut.
Peraturan khas sepak bola level junior juga ditetapkan di sini, yakni jumlah pergantian pemain tidak dibatasi. Sehingga para pemain mendapat kesempatan menit bermain yang lebih proporsional.
Selain itu, kompetisi itu juga menerapkan peraturan khas Olimpiade dan Asian Games, yakni setiap tim diizinkan untuk mendaftarkan pemain "senior" untuk masuk skuat. Definisi senior pada kompetisi itu adalah satu tahun lebih tua.
Selain menghasilkan tim juara, liga itu juga akan menyeleksi pemain-pemain terbaik untuk masuk dalam tim seleksi Topskor Indonesia (TSI). Tim hasil seleksi tersebut nantinya akan dikirim ke Oslo, Norwegia, untuk tampil di Norway Cup, 26 Juli sampai 1 Agustus 2020.
Selain itu, Yusuf juga berharap pelaksanaan liga itu dapat menjadi salah satu sumber pemantauan tim pelatih timnas Indonesia U-16 untuk membentuk skuat timnas U-16 yang dipersiapkan untuk tampil pada putaran final Piala Asia U-16 di Bahrain pada September 2020.
Baca juga: Fakhri Husaini pantau pemain di kompetisi U-13
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019
