Badung (ANTARA) - Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amir mengatakan, pihaknya meminta keterangan sejumlah pihak terkait peristiwa bus Apron Passenger Bus (APB) yang dimiliki maskapai Sriwijaya Air yang memercikkan api di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin.

"Pasti untuk investigasi pasti orang-orang terlibat dimintai keterangan. Percikan ini masalah 'minor' tapi tetap kami jadikan mitigasi agar tidak terulang tetap masuk kategori 'hazard'," ujar Elfi Amir.

Pada kejadian itu, ia mengatakan penanganan terhadap percikan api yang terjadi di APB Sriwijaya Air sudah sesuai standar prosedur operasional dengan memadamkannya menggunakan semprotan dan langsung di semprot Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

"Nantinya kami juga akan berkonsultasi ke Dirjen Perhubungan Udara dan Direktur Bandara Udara, untuk pembatasan umur kendaraan agar tidak lebih dari sepuluh tahun khusus di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai," kata Elfi.

Baca juga: Ditjen Hubud keluarkan safety recomendation pascakebakaran bus apron

Communication and Legal Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, menjelaskan, kejadian percikan api yang muncul dari APB tersebut muncul pada pukul 08.45 WITA.

"Kondisi bus saat itu baru selesai melayani menurunkan penumpang di kedatangan domestik tepatnya di depan parking stand 12," ujarnya.

Ia menambahkan, kejadian tersebut tidak sampai membakar bus karena percikan api langsung berhasil dapat dipadamkan menggunakan Firex atau APAR.

"Kejadian ini juga tidak sampai menimbulkan korban jiwa," kata Arie Ahsanurrohim.

Baca juga: Kemenhub investigasi bus terbakar di Bandara Ngurah Rai

Sementara itu, General Manager Area Bali & Nusa Tenggara PT Sriwijaya Air, Hermawan, mengatakan, bus yang mengeluarkan asap tersebut berada dalam kondisi yang laik operasi.

"Untuk usia APB saya kurang hafal, tapi pastinya laik operasi. Ini bukan terbakar, tidak ada percikan api, hanya asap saja, bukan terbakar," katanya.

Ia memastikan, bahwa pihaknya juga telah melakukan perawatan berkala terhadap seluruh armada APB yang digunakan dalam melayani penumpang di bandara.

"Perawatan berkala itu sudah pasti, dan ini tadi baru kejadian pertama. Kejadian tadi juga tidak mengganggu operasional pelayanan penumpang," kata Hermawan.

Selanjutnya, pihaknya akan menyerahkan proses investigasi peristiwa itu kepada pihak Otoritas Bandara (Otban).

"Sementara busnya kami perbaiki dulu. Kalau berdasarkan penilaian dari Otban memang masih laik, tetap kami operasikan," katanya.

Baca juga: Terbakarnya bus apron tidak ganggu operasional Bandara Ngurah Rai

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019