Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule menilai pemain Persib Fabiano Rosa Beltrame bisa memberikan kontribusi positif bagi tim meski menerima naturalisasi di usia yang tak muda lagi.

Fabiano, pemain asal Brazil berusia 37 tahun, sempat mendapat kritikan terkait usianya dari anggota Komisi X DPR-RI saat menghadiri rapat kerja bersama antara Kementerian Pemuda Olahraga RI dan DPR-RI.

"Dari segi teknik dan permainan masih bagus ya, kan bisa saja setelah pensiun dijadikan pelatih atau konsultan. Kita hargai yang bersangkutan," tutur Iwan saat ditemui usai raker di Gedung DPR-MPR RI Jakarta, Kamis.

Baca juga: Enam pemain naturalisasi perkuat timnas Indonesia TC kualifikasi PD

Sebelumnya, Fabiano mendapat surat rekomendasi naturalisasi dari Kemenpora melalui surat nomor S.1.9.1/MENPORA.SET.BII/I/2019 yang dikeluarkan pada tanggal 9 Januari 2019.

Pemain kelahiran Data De Masemonto 29 Agustus 1982 ini pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 2005 untuk membela Persela Lamongan hingga tahun 2006.

Pada periode 2007-2008 ia melanjutkan karirnya di Tanah Air dengan membela klub Persmin Minahasa, hingga akhirnya kembali ke Persela Lamongan pada 2008-2011.

Baca juga: Perkuat lini pertahanan, Persib hadirkan Fabiano Beltrame

Fabiano berganti klub ke Macan Kemayoran atau Persija Jakarta selama tiga tahun sejak 2011-2014, dan akhirnya kembali ke Jawa Timur, namun membela Arema Cronus selama satu tahun pada 2014-2015.

Selanjutnya ia berada di bawah naungan Madura United FC pada periode 2016-2018, dan kini melabuhkan karir sepak bolanya di Persib Bandung.

Menanggapi pernyataan anggota DPR dalam rapat tersebut, Fabiano pun merespons dengan enteng dan tidak menganggapnya sebagai teguran.

"Sejak 2005 respons orang-orang selalu baik kepada saya, dan ini jadi semangat saya untuk terus membawa nama Merah Putih kemana pun saya bertanding. Memang sudah tidak lagi muda, tapi saya yakin bisa memberi yang terbaik," kata Fabiano dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang fasih.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019