Tentunya angka ini masih terus berkembang
Surabaya (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur menyebutkan hasil dari kesepakatan bisnis atau business matching yang terjadi dalam pagelaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Indonesia 2019 di Surabaya sejak hari pertama hingga hari ke-3 telah mencapai Rp19 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi A. Johansyah menuturkan nilai business matching tersebut cukup besar sebab untuk acara yang sama yaitu FESyar 2018 di Surabaya total nya adalah Rp7,1 triliun.

“Hari ini FESyar Surabaya memasuki hari ke-3 dan satu hal yang membedakan dengan tahun lalu adalah sekarang untuk business matching jumlahnya sudah mencapai Rp18,99 triliun,” katanya di Surabaya, Jumat.

Ia menjelaskan mayoritas kesepakatan bisnis yang terjadi di FESyar ini adalah melalui pembiayaan dari perbankan syariah dengan jumlah yang mencapai Rp12,6 triliun, penggalangan dana sebesar Rp4,4 triliun, dan pembelian sukuk sebesar Rp2 triliun.

Ia mengatakan untuk FESyar 2019 ini lebih mengandalkan adanya business matching dan business coaching bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta dilakukannya kurasi dengan para kurator berpengalaman dari pelaku UMKM.

Baca juga: Bank Indonesia jadikan ekonomi syariah sumber pertumbuhan baru

Selain itu, faktor lain yang mendorong terkumpulnya nilai business matching tersebut adalah adanya persiapan yang lebih matang daripada FESyar sebelumnya yaitu sudah dimulai sejak tiga bulan sebelumnya sehingga para pelaku usaha tersebut lebih bersemangat untuk berinovasi dan mengembangkan bisnisnya.

"Memang tema sekarang business matching dan persiapan kita lebih matang karena persiapannya sudah sejak tiga bulan sebelumnya sehingga lebih intens dengan para pelaku usahanya. Kami juga apresiasi dari kerja sama dengan Asbisindo,” ujarnya.

Difi menuturkan selain ada kesepakatan bisnis, transaksi pada kegiatan pameran yang merupakan transaksi penjualan produk UMKM dalam FESyar di Surabaya mulai Rabu (6/11) hingga Jumat ini juga cukup besar yaitu senilai Rp50,43 miliar dengan sekitar 15 ribu pengunjung.

Difi pun optimis bahwa nilai transaksi dan business matching tersebut akan terus meningkat hingga hari akhir pelaksanaan FESyar sehingga ia berharap pada Jumat sore sampai hari penutupan jumlah pengunjung bisa lebih banyak.

“Tentunya angka ini masih terus berkembang. Ini hari Jumat dan biasanya sore akan lebih ramai pengunjung apalagi besok (Sabtu),” ujarnya.

Baca juga: BI gelar FESyar 2019 di Surabaya dorong ekonomi syariah daerah

Sebagai informasi FESyar Indonesia 2019 merupakan suatu platform strategis yang dibangun secara terintegrasi dengan melibatkan banyak pihak dalam rangka menampilkan berbagai capaian yang telah dilaksanakan secara nasional.

Tak hanya itu, melalui festival tersebut juga akan ada perumusan rekomendasi kebijakan untuk mendukung implementasi strategi pengembangan ekonomi syariah nasional yang tercermin dari tiga pilar yakni pemberdayaan ekonomi, pendalaman pasar keuangan syariah, dan riset serta edukasi.

Sementara itu pada Rabu (6/11), Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengajak masyarakat Jawa Timur untuk datang ke FESyar Indonesia 2019 yang dilaksanakan mulai 6-9 November 2019 di Grand City Mall, Surabaya.

“Di sini ada sekitar 144 both yang menampilkan dan menjual produk syariah serta ada panggung untuk seminar,” katanya.

Baca juga: Transaksi FESyar KTI 2019 Banjarmasin capai Rp2,6 triliun
Baca juga: Transaksi Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2019 tembus Rp2,1 triliun

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019