Jakarta (ANTARA News) - Kalangan industri software dalam negeri optimistis dapat mencapai pertumbuhan usaha 50 hingga 100 persen pada 2009. Direktur perusahaan software komputer PT Zahir International, Muhamad Ismail, mengatakan, usahanya bakal tumbuh di atas 50 persen setelah ia bergabung dengan Business Software Alliances (BSA). Upaya BSA dan kepolisian menekan angka pembajakan di Indonesia diyakini akan memberikan dampak positif bagi bisnis software dalam negeri, kata Muhamad Ismail, Kamis. Kata Muhamad, sebelum bergabung dengan BSA pertumbuhan usaha Zahir yang berdiri sejak 1997 itu hanya sekitar 30 persen. Zahir Internasional sendiri telah memproduksi 10 software yang terdiri dari delapan software akuntansi, satu software untuk point of sale dan satu software untuk akses via web, yang dijual dengan harga berkisar antara Rp1 juta sampai Rp15 juta. Akan tetapi, lanjut Ismail, saat ini banyak produk software Zahir yang dan dijual dengan harga Rp20.000 per keping. Direktur PT Andal Software Sejahtera, Indro Sosrodjojo, juga mengakui pertumbuhan jumlah pelanggan sejak menjadi anggota BSA Indonesia dua tahun lalu. yaitu 50 persen dari semester pertama 2007 sampai semester pertama 2008. "Kami mentargetkan pertumbuhan usaha dua kali lipat atau 100 persen," kata Indro. Keyakinan Indro tersebut karena perusahaannya akan meluncurkan produk software terbaru dengan strategi marketing yang baru pada Oktober 2008. PT Andal sendiri mempunyai dua produk piranti lunak khusus untuk kalangan industri dengan kisaran harga Rp50 juta sampai Rp100 juta. Mengutip data dari IDC (International Data corporation) 2007, Perwakilan BSA Indonesia Donny A. Sheyoputra mengatakan, tingkat pembajakan di Indonesia mencapai 84 persen atau hanya turun satu persen dari tahun 2006 yang mencapai 85 persen. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008