Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Ketua TP PKK Sulsel Lies F Nurdin, meresmikan Gerai Silk of Sengkang dan Danau Tempe Street Food Festival, di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Sabtu.

Gubernur Nurdin Abdullah mengapresiasi dan memuji Pemerintah Kabupaten Wajo, sudah mengambil langkah luar biasa menghadirkan gerai sutera ini.

Hal ini merupakan terobosan yang sering didengungkan dan telah terealisasi. Kolaborasi dengan dunia usaha, dalam hal ini perhotelan, membuat biaya jauh lebih murah.

"Bupati Wajo, bahkan sampai ke Thailand mencari teknologi yang tepat untuk digunakan di Wajo. Konsul Jepang di Surabaya juga menfasilitasi peningkatan kapasitas," sebutnya.

Kelemahan yang ada saat ini yakni penyediaan indukan dan benih. Padahal, kebutuhan sutera nasional sangat besar.

"Kita kembalikan kejayaan sutera Wajo ini, kalau semua hotel bisa kolaborasi dengan 24 kabupaten kota, saya kira kita bisa menghasilkan sesuatu yang sangat baik," lanjutnya.

Bupati Wajo Amran Mahmud, mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Gubernur dalam upaya kembali membangkitkan kejayaan dan industri sutera di Wajo, dengan melakukan FGD.

Ia menyatakan, kerjasama ini akan terus dibangun, demi mendukung program pengembangan persutraan di Sulsel pada umumnya, dan di Kabupaten Wajo pada khususnya.

"Semoga kerja sama yang baik ini dapat terus berlangsung, sehingga menjadi simbiosis mutualisme yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi semua pihak yang terkait," kata Amran.

Bank Sulselbar, lanjutnya, secara intensif telah memberikan perhatian bagi pengembangan persutraan di Kabupaten Wajo. Salah satu diantaranya dibuktikan dengan mensponsori pembangunan Gerai Silk of Sengkang ini.

Amran melaporkan kepada Gubernur, Gerai Silk of Sengkang ini akan berada di lobi hotel ini selama tenggang waktu yang cukup lama. Durasi kerjasama berlangsung selama tiga tahun - dan tentunya akan terus diperpanjang bila memberikan efek positif sebagaimana yang diharapkan. Ini juga akan dimanfaatkan oleh Asosiasi Persutraan Kabupaten Wajo, untuk memamerkan produk-produknya kepada khalayak yang lebih luas.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Wajo dalam memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya Kabupaten Wajo, yang merupakan produk unggulan dan sudah menjadi produk khas Kota Sengkang," jelasnya.

Begitupun dengan akang "Danau Tempe Street Food Festival" yang juga diadakan di tempat itu merupakan event tahunan Marriot Bonvoy, secara khusus menampilkan kuliner khas Danau Tempe.

Aneka makanan khas ini akan diperkenalkan kepada masyarakat modern pada era industri 4.0 saat ini, dengan maksud mengajak semua orang yang mencintai kuliner itu menjaga kelestarian dan keselamatan Danau Tempe.

"Hal ini merupakan upaya agar para wirausahawan lokal dapat memperkaya wawasan mereka, menggalang pasar modern untuk mengembangkan produknya," ujarnya.

Sejalan dengan itu, pemenuhan 10.000 wirausahawan juga diprogramkan dalam visi dan misi Wajo selama ini, menjadi target Pemerintah Daerah dalam mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha mereka.

"Untuk itu, menjadi upaya kami bagaimana dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi mereka dalam menjalankan usaha," pungkasnya.***1***

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019