Paris (ANTARA News) - Badan Energi Internasional (IEA), Rabu, menurunkan prakiraannya untuk permintaan minyak dunia tahun ini dan tahun depan karena para konsumen, utamanya di AS mulai mengubah gaya hidupnya sebagai respon terhadap harga minyak yang tinggi. Laporan bulanan IEA yang dikeluarkan sebelum OPEC semalam memutuskan mengurangi produksinya sekitar 520.000 barel per hari (bph), mengungkapkan bahwa telah terjadi penurunan di bulan Agustus sekitar 195.000 bph. IEA mengatakan, penurunan ini membuat pasokan minyak OPEC Agustus tetap 32,5 juta barel di tengah problem produksi di Irak, Angola, Libya dan Nigeria. OPEC menetapkan batas atas produksi baru, dengan perkecualian produksi Indonesia dan Irak, sebesar 28,8 juta barel per hari. Di Singapura, Rabu pagi, harga kontrak minyak New York merespon keputusan OPEC itu membuat harganya menguat kembali 1,41 dolar menjadi 104,67 dolar per barel, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008