Jakarta (ANTARA) - Arki Dikania Wisnu memimpin Satria Muda Pertamina Jakarta mengatasi Prawira Bandung 66-43 dalam laga penyisihan Grup C Piala Presiden Bola Basket di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Sang kapten Satria Muda itu mengemas 21 poin, empat assist dan tiga rebound dalam kemenangan tersebut. Dari total raihan poinnya, 10 di antaranya dicetak Arki lewat lemparan bebas sebagai buah keberhasilannya memancing pelanggaran dari para pemain Prawira.

Arki bahkan mencapai tingkat akurasi tembakan terbuka 45,5 persen atau lebih besar dibandingkan timnya yang "cuma" mencapai 39,1 persen di bawah arahan pelatih kepala baru Milos Pejic.

Namun demikian, akurasi tembakan tersebut jauh lebih baik dibandingkan Prawira yang cuma mencapai 23,1 persen sepanjang laga pertamanya dalam ajang yang dihitung sebagai turnamen pramusim Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2020 tersebut.

Baca juga: Menpora resmikan pembukaan Piala Presiden Bola Basket

Prawira terlihat masih sangat kesulitan untuk menuntaskan dua tugas sekaligus, yakni menerjemahkan strategi dari pelatih Giedriuz Zibenas serta memadukan permainan sejumlah pemain anyar.

Alhasil tak satu pun pemain Prawira mencapai raihan dua digit poin sepanjang laga. Yang paling mendekati cuma Firman Dwi Nugroho yang mencetak sembilan poin, bahkan Arif Hidayat yang diharapkan jadi jenderal baru penerjemah strategi sang pelatih cuma memperoleh lima poin dan tujuh lemparan tripoin yang dilepaskannya tak sekalipun masuk keranjang.

Sebaliknya, bagi Satria Muda, selain 21 poin milik Arki, penggawa anyar AA Ngurah Wisnu Budhidarma membukukan 12 poin dan lima assist, sedangkan center Kristian Liem mengemas 11 poin dan delapan rebound.

Kemenangan itu membuka lebar peluang Satria Muda untuk lolos ke semifinal dari Grup C, terlebih mereka punya jeda istirahat sehari sebelum melakoni laga kedua melawan tim pendatang baru Louvre Surabaya pada Jumat (22/11).

Sedangkan Prawira dihadapkan pada tugas sulit untuk segera memperbaiki penampilan saat menghadapi Louvre, Kamis (21/11) besok, jika masih ingin berpeluang lolos.


Membidik angin

Membidik angin adalah istilah yang paling tepat menggambarkan penampilan Prawira sepanjang laga kontra Satria Muda.

Kuarter pertama sempat menjanjikan atmosfer laga besar, mengingat Satria Muda menghadapi tim yang kini ditangani pelatih yang menumbangkan mereka di final IBL 2018-2019.

Namun, seketika saat tembakan-tembakan Arif dkk tak menemui sasaran, Satria Muda memperlihatkan perbedaan kelasnya dengan Prawira. Kuarter pertama berakhir dengan keunggulan 24-13 bagi Satria Muda.

Baca juga: Menang relatif mudah, Pelita Jaya mau nikmati gim kedua Piala Presiden

Prawira tampak menemukan momentum kebangkitan pada kuarter kedua dan mengemas 14 poin untuk memangkas jarak 27-35 pada saat paruh pertama berakhir.

Sayangnya, momentum kebangkitan itu menguap begitu saja pada dua kuarter berikutnya. Prawira cuma bisa mencetak masing-masing delapan poin pada kuarter ketiga dan keempat.

Sebaliknya, efektivitas serangan Satria Muda menanjak drastis pada kuarter ketiga dimana mereka meraup 22 poin untuk memperlebar keunggulan 57-35. Sehingga, meski cuma mencetak sembilan poin pada kuarter pamungkas, Satria Muda bisa memastikan kemenangan meyakinkan 66-43 di pengujung laga.

Baca juga: Hadapi Piala Presiden, Abraham Wenas tak mau Hangtuah terlena

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019