Padang Aro (ANTARA) - Longsor Solok Selatan akibat hujan deras yang terjadi sejak Minggu sore, membuat akses untuk dua ribu jiwa di daerah itu tertutup, demikian disampaikan Wali Nagari Pakan Rabaa, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

"Sekarang ada delapan titik longsor di Pinti Kayu dan sekitar 700 kepala keluarga dengan aksesnya tertutup", kata dia di Padang Aro, Minggu malam.

Dia mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat longsor Solok Selatan itu, hanya saja ada rumah warga yang sudah kebanjiran akibat luapan sungai.

"Laporan korban jiwa belum ada, tetapi sudah 30 rumah warga yang digenangi air malam ini," ujarnya.

Baca juga: Longsoran material timbun jalan dan rumah warga

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk membersihkan material longsor yang menutup badan jalan.

Sementara itu Camat Koto Parik Gadang Diateh Syahrul mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi di lapangan sebab curah hujan masih tinggi.

"Saat ini jembatan Sungai Pangkua yang rusak berat akibat banjir Rabu dan Jumat kondisinya semakin parah," ujarnya.

Baca juga: Jalan nasional di Solok Selatan tertimbun tanah

Saat ini katanya, air Batang Suliti sudah sampai diatas jembatan dan kemungkinan jembatan tersebut tidak bisa lagi digunakan.

Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan Richi Amran mengatakan, sebelum pagi pihaknya sudah mengirim satu unit loder ke lokasi longsor yang menimbun badan jalan.

"Kami kirim satu unit loder dan mobilisasinya estimasi satu jam dari posko stand by Liki," katanya.

Baca juga: Ratusan keluarga di Solok Selatan terisolasi akibat longsor

Terkait jembatan Sungai Pangkua, pihaknya sudah membuat surat ke balai wilayah untuk pinjam pakai jembatan darurat (bayley) untuk akses sekitar lima ribu jiwa.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019