Industri farmasi memberi catatan terkait regulasi di Indonesia yang terkait dengan lokalisasi dari local content di mana mereka juga mendukung itu dan tentu mereka membutuhkan tambahan penjelasan atau regulasi yang lebih praktis
Jakarta (ANTARA) - Anggota delegasi Dewan Bisnis Uni Eropa-ASEAN saat bertemu Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa mereka membutuhkan regulasi yang lebih jelas dan praktis, salah satunya di bidang industri farmasi, untuk berinvestasi di Indonesia.

"Industri farmasi memberi catatan terkait regulasi di Indonesia yang terkait dengan lokalisasi dari local content di mana mereka juga mendukung itu dan tentu mereka membutuhkan tambahan penjelasan atau regulasi yang lebih praktis," ujar Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis.

Menurut Airlangga, ada beberapa perusahaan finansial di sektor asuransi juga menyampaikan rencananya mempromosikan Indonesia di Eropa.

Airlangga menambahkan Uni Eropa juga mengapresiasi program Pemerintah Indonesia untuk menerapkan industri 4.0.

Baca juga: Presiden singgung diskriminasi sawit saat terima Dewan Bisnis UE-ASEAN

Selain itu, Airlangga mengatakan produsen ban, Michelin, menyampaikan progres pembangunan industri mereka di Indonesia.

"Mereka sudah menginvestasikan synthetic rubber di mana mereka punya kebun karet dan juga diawal tahun ini mereka mengakuisisi Multi Strada. Jadi mereka sudah terintegrasi dan mereka dalam proses negosiasi untuk investasi juga di pabrik ban untuk air craft di mana pabrik itu menggunakan cram rubber yang cukup banyak," ungkap Airlangga.

Presiden Joko Widodo pada Kamis ini menerima kedatangan sejumlah delegasi Dewan Bisnis Uni Eropa-ASEAN membahas potensi peningkatan kerja sama ekonomi di kawasan.

Dalam pertemuan itu Presiden Jokowi menjelaskan kekuatan dan potensi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Indonesia angkat isu sawit dalam pertemuan ASEAN-UE

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019