Jakarta (ANTARA) - Terdapat sejumlah kejadian dan informasi terbaru di bidang humaniora pada Kamis (5/12) yang beritanya masih layak disimak pada pagi ini, mulai dari kemungkinan penambahan kuota haji, Harimau Sumatera menyerang warga di Sumatera Selatan, hingga kolaborasi antara Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Kimia Farma yang membuat produk farmasi untuk pengobatan TBC dan kanker.

Kuota haji Indonesia bisa bertambah

Kabar baik datang dari Menteri Agama Fachrul Razi yang baru saja menyelesaikan lawatan kerja ke Arab Saudi. Fachrul yang berkunjung ke Arab Saudi dalam rangka penandatanganan nota kesepahaman terkait dengan penyelenggaraan haji 1441 Hijriah/2020 Masehi juga melobi pihak kerajaan Arab Saudi untuk menambah porsi kuota jamaah haji asal Indonesia.

Menag Fachrul meminta penambahan 10 ribu kuota baru kepada pihak kerajaan Saudi yang akan berdampak pada percepatan antrean jamaah.

Simak informasi lebih lengkap soal penambahan kuota haji di sini.


Kolaborasi Batan-Kimia Farma buat produk pengobatan kanker

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan PT Kimia Farma (KF) sedang mengembangkan produk farmasi kit radiofarmaka etambutol untuk diagnosis penderita penyakit tuberkulosis (TB) dan produk radiofarmaka Iodium 131 untuk terapi kanker tiroid.

Kerja sama kedua pihak yang telah terjalin selama 11 tahun terakhir ini diharapkan bisa menciptakan produk farmasi terbaru yang memiliki keunggulan lebih dari metode yang sudah ada.

Simak perkembangan penelitian produk farmasi antara Batan dan Kimia Farma di sini.


Harimau Sumatera serang petani kopi

Harimau Sumatera lagi-lagi dilaporkan menyerang petani di Desa Tebet Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam Sumatera Selatan. Kejadian itu yang ketiga kalinya harimau Sumatera tersebut menyerang warga desa yang bertani kopi dekat lokasi hutan lindung.

Dari ketiga korban penyerangan harimau, satu di antaranya dilaporkan tewas. Pemerintah Kota Pagaralam mengimbau kepada warga untuk tidak memasuki kawasan hutan lindung dan sementara waktu tidak berkebun.

Simak kronologis penyerangan harimau tersebut di sini.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019