Jakarta (ANTARA) -
Seorang pedagang kue putu, Rosida (69), tewas tersambar Kereta Api Walahar Ekspres tujuan Jakarta-Purwakarta saat melintas di sisi rel Stasiun Buaran, Jakarta Timur, Minggu sore.
 
"Pecahan kaca dari pikulannya mental sampai masuk ke dalam mushala," kata warga setempat Toto (31) di Jakarta.
 
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat Toto dan sejumlah jamaah melaksanakan Shalat Ashar di mushala di Buaran 1 RT 04/RW 08, Jatinegara, Cakung itu.
 
Tiba-tiba terdengar suara yang cukup keras dari perlintasan kereta jalur ganda.
 
"Suaranya cukup keras, 'beledak'. Pokoknya kita baru saja selesai Shalat Ashar," katanya.

Baca juga: Pengendara sepeda motor nyaris tewas tersambar kereta
 
Saat dicek ke lokasi kejadian yang berjarak 50 meter dari masjid, saksi mendapati korban sudah tidak bernyawa di sisi rel.
 
"Tukang putu ini memang biasa 'nyebrang' jalur kereta kalau mau keliling kampung," katanya.
 
Ketua RW 08 Kelurahan Jatinegara, Abdul Hakim mengatakan, korban tinggal di RT 03 RW 08.
 
"Tadi ada warga laporan, saya di rumah meluncur ke sini. Dari arah dalam tiap hari dagangnya keliling kampung, dia dagang kue putu sama klepon," ujarnya.
 
Abdul menambahkan, warga telah meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mendirikan pagar di sekitar Stasiun Buaran demi keselamatan warga.
 
"Dulu udah disampaikan tapi alasan nggak ada dana dan nyampein ke pusat. Dua kali nggak ketemu kepala stasiun," katanya.
Baca juga: Seorang pria tewas tersambar Argo Parahiyangan Premium
Baca juga: Satu orang tewas tersambar KA Penataran Dhoho

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019