Boyolali (ANTARA) - Warga Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bergotong royong memperbaiki dan merawat Masjid Ciptomulyo peninggalan Pakubuwana X.

Takmir Masjid Ciptomulyo, Achmadi Harjono (77), mengatakan bahwa selama ini perbaikan dan pemeliharaan masjid lebih banyak dilakukan menggunakan dana infak dari warga.

"Banyak renovasi yang kami lakukan, memang ada sebagian yang menggunakan dana bantuan dari pemerintah tetapi lebih banyak menggunakan dana dari infaq," kata Achmadi di Boyolali, Selasa.

Ia menjelaskan, renovasi Masjid Ciptomulyo, yang merupakan bangunan cagar budaya, antara lain mencakup penggantian atap sirap kayu dengan genteng biasa, yang kemudian diganti lagi dengan, serta penggantian lantai tegel dengan keramik.

"Setelah itu oleh pemerintah direnovasi lagi menjadi marmer, atap juga ditambah asbes," katanya.

Terakhir, menurut dia, bagian dinding masjid yang menghadap ke timur dipasangi marmer menggunakan dana infak dari warga.

Achmadi mengatakan bahwa renovasi dilakukan dengan tetap mempertahankan konstruksi dan bentuk bangunan lama, termasuk tiang kayu sebagai penyangga bangunan.

Masjid peninggalan Pakubuwana X di Boyolali memiliki empat tiang penyangga di bagian dalam dan sepuluh tiang penyangga di bagian luar. 

Di bagian luar masjid berusia 114 tahun yang bisa menampung sekitar 200 orang itu, ada papan bertulisan aksara Jawa "Adegipun Masjid Ciptomulyo, Selasa Pon, 14 Jumadil Akhir 1838 Je". 

Selain memperbaiki dan merawat bangunan masjid, takmir ingin melengkapi fasilitas masjid.

"Cita-cita kami selanjutnya ingin membeli mobil ambulans untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan, tetapi kami sengaja tidak mengajukan permintaan bantuan ke pihak manapun karena inginnya pakai dana infak," demikian Achmadi Harjono.​

Baca juga:
Masjid Sokambang memendam cerita lama Kerajaan Sumenep

Pameran masjid kuno nusantara digelar di Masjid Gedhe Kauman

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019