Jakarta (ANTARA) - Pasar televisi pintar (smart tv) melonjak hingga 52 dengan penjualan menjadi 700.000 unit pada periode Oktober 2018 sampai September 2019 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kondisi itu membuat produsen elektronik asal Jepang, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) tergiur untuk penetrasi pasar lebih dalam ke segmen "smart tv" di Tanah Air.

"Kami akan fokus ke 'smart tv'," kata Deputy GM TV System Business Unit Sharp Corp EijiroTosen pada peluncuran Sharp Android TV dengan Google Assistant di Jakarta, Rabu.

Ia mengakui potensi pasar dan pertumbuhan permintaan televisi LED khususnya "smart tv" yang besar di Indonesia menarik minat Sharp Corp untuk mengembangkan produk tersebut dengan membuat 'local fit product" yang sesuai dengan pasar Indonesia.
Baca juga: Sharp Indonesia rilis "smart tv" dengan fitur Azan
Baca juga: Sharp luncurkan TV pintar berbasis Android


"Indonesia merupakan pasar yang penting bagi kami," kata Tosen.

Indonesia, lanjut dia, memberi kontribusi penjualan TV LED Sharp ke-3 terbesar dengan kontribusi sebesar 19 persen, setelah Jepang (26:persen) dan Eropa (24 persen).

Oleh karena itulah, seperti
yang dituturkan Nasional Senior GM PT Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo, pihaknya merakit "smart tv" termasuk model terbaru Sharp Android TV dengan Google Assisten juga dibuat di Indonesia.

"Untuk ukuran 32 sampai 50 inci dibikin di Indonesia, sedangkan ukuran besar seperti 60 inci dan 70 inci masih impor dari Malaysia," katanya.
Baca juga: Coocaa hadirkan smart TV di Indonesia
Baca juga: Sharp benamkan YouTube dan Netflix pada smart tv


Andry menargetkan dengan smart tv dibuat di Indonesia dan disesuaikan dengan selera pasar Indonesia, maka Sharp Indonesia mampu meningkatkan penguasaan pasarnya dari delapan persen menjadi 15 persen.

"Kalau lihat pasar smart tv yang terus melonjak, saya optimistis penjualan Sharp Android TV dengan Google Assistant bisa menembus lebih dari 100.000 unit, bisa juga 200.000 unit," katanya.

Apalagi, lanjut Andry, tren penggunaan internet di Indonesia juga tumbuh, bahkan 157 juta atau sekitar 56 persen penduduk Indonesia sudah menggunakan internet, ditambah tren streaming film, musik, dan lainnya, maka permintaan "smart tv" akan semakin tinggi.

"Dari total nilai pasar smart tv pada Oktober 2018 sampai September 2019 sekitar Rp4,2 triliun, kami setidaknya bisa mengambil Rp500 miliar," ujar Andry.

Sharp Android TV dengan Google Assistant yang dipasarkan dengan teknologi gambar HD, Full HD, hingga 4K tersebut, diyakininya bakal diterima pasar kelas menengah atas di Indonesia yang membutuhkan televisi dengan beragam aplikasi yang menyenangkan.
Baca juga: TCL rilis AI dan smart TV yang diperluas pada IFA 2017

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019