Padang (ANTARA) - Sebanyak 162 murid SMP N 2 Solok Selatan, Sumatera Barat, tidak bisa melaksanakan ujian semester karena jalan yang menuju sekolah tersebut terendam banjir sekitar 80 centimeter.

"Ujian hari ini ada dua mata pelajaran, salah satunya seni budaya, terpaksa kami undur Senin (16/12) karena jalan menuju ke sekolah terendam banjir," kata Kepala SMPN 2 Solok Selatan, R. Ritta, saat dihubungi dari Padang, Jumat.

Selain meliburkan murid, para guru juga tidak bisa menuju ke sekolah. "Di sekolah air memang baru sekitar 30 cintemer, tapi akses ke sekolah yang tidak bisa karena terendam banjir," ujarnya.

SMPN 2 Solok Selatan berada di Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muaralabuh, Kecamatan Sungai Pagu yang saat ini dilanda banjir akibat luapan Sungai Batang Sulit dan Batang Bangko.

Baca juga: Banjir kembali terjang sejumlah daerah di Solok Selatan

Baca juga: Banjir tunda ujian siswa SDN 10 Talantam Solok Selatan

Baca juga: Solok Selatan perpanjang masa tanggap darurat banjir bandang

 
Mapolsek Sungai Pagu, Kab. Solok Selatan, terendam banjir, Jumat (13/12) (ANTARA/HO)


Peningkatan debit air Sungai Batang Bangko dan Batang Suliti akibat hujan yang melanda daerah itu pada Kamis (12/12) hingga Jumat.

Pelaksanaan ujian di SD Islam Terpadu (IT) Muaralabuh, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, juga tidak bisa dilaksanakan hari ini karena sekolah mereka terendam banjir akibat luapan Sungai Batang Bangko.

Seorang wali murid di sekolah tersebut, Firdaus Firman menyebutkan 387 murid SD Islam Terpadu Muara Labuh hari ini tidak bisa mengikuti ujian, karena sekolah terendam air, dan saat ini air sudah hampir masuk kelas mereka.

"Akses jalan menuju sekolah juga tergenang air," ujarnya.

Sementara Camat Sungai Pagu Rolli Almar menyebut banjir mulai merendam rumah warga di Kampung Tarandam sejak jam 5.30 WIB. Bukan saja rumah warga, banjir juga merendam Mapolsek Sungai Pagu.

Ia menyebutkan, warga yang terdampak banjir sudah mulai meninggalkan rumah, dan pihak BPBD telah menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga.

"Di RTH Muaralabuh juga sudah didirikan tenda pengungsian," ujarnya.*

Baca juga: Tanya soal kelanjutan sekolah, murid korban banjir menangis ke guru

Baca juga: Solok Selatan tambah tempat pengungsian korban banjir

Baca juga: Suplai air PDAM Solok Selatan terhenti akibat banjir bandang

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019