Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Kompleks Kampus Universitas Jember menjadi tempat hidup setidaknya 20 spesies burung menurut hasil pengamatan Agung Kurnianto, dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian di universitas tersebut.

"Banyak burung memilih berkembang biak di Kampus Tegalboto karena vegetasinya beragam dan terjaga dengan baik," kata Agung Kurnianto di Jember, Jumat.

"Dari pengamatan burung yang dilakukan tanggal 22 Desember 2019, kami menemukan ada 20 jenis burung yang berkembang biak di sana di antaranya cekakak jawa, trucukan, caladi tilik atau pelatuk, kutilang, sepah kecil, layang-layang loreng, dan wiwek kelabu," ia menambahkan.

Hasil pengamatan Agung juga menunjukkan adanya dua jenis burung yang biasa hidup di hutan di kompleks Kampus Universitas Jember Tegalboto, yakni burung bondol haji dan takur ungkut-ungkut.

Agung menjelaskan, keragaman jenis burung di suatu lokasi menjadi salah satu indikator bahwa ekosistem di daerah tersebut tergolong baik.

Ia memperkirakan jenis burung yang tinggal di kompleks kampus Uiversitas Jember lebih dari 20 karena ada kemungkinan area itu menjadi tempat transit burung-burung yang bermigrasi.

"Secara teratur burung migran berpindah dari daerah asalnya karena menghindari musim dingin ke daerah yang lebih hangat guna mencari makan. Nah karena vegetasi di kampus bagus, maka mereka betah tinggal di sini," katanya.

Agung menjelaskan bahwa biasanya burung migran mulai meninggalkan daerah asalnya di wilayah Asia Timur sekitar bulan September dan kembali lagi ke wilayah Asia Timur pada Maret.

Dia mengatakan bahwa keberadaan beragam jenis burung di kompleks kampus menunjukkan bahwa ekosistem kompleks kampus sehat sehingga bisa menyediakan banyak makanan bagi satwa liar.

"Keanekaragaman hayati di Kampus Tegalboto wajib dijaga karena jarang ada wilayah di kawasan perkotaan yang memiliki jenis burung hingga 20 jenis," katanya.

Upaya untuk menjaga ekosistem, menurut dia, antara lain bisa dilakukan dengan melarang perburuan hewan, menjaga vegetasi, dan mengimbangi pembangunan dengan penghijauan.

Baca juga:
LIPI identifikasi spesies baru katak, kodok, cicak, burung
129 spesies burung hidup di Jakarta

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019