Jakarta (ANTARA) - Anak-anak di Indonesia yang belum pernah melihat satwa langka di Tanah Air bisa punya kesempatan mengenal lebih jauh tentang badak sumatra lewat film animasi "Riki Rhino".

Rumah produksi Batavia Pictures memproduksi film animasi dengan tokoh utama badak sumatra yang berpetualang bersama satwa langka lainnya melawan pemburu hewan dan pelaku penebangan liar.

"Kami ingin mendekatkan anak pada satwa langka biar mereka bisa mengenal, harapannya mereka nanti bisa membantu pelestarian," ujar pencetus ide cerita "Riki Rhino" Jony Yuwono di konferensi pers, Jakarta, Senin.

Batavia Pictures adalah rumah produksi di balik enam seri film animasi "Petualangan Singa Pemberani". Ke depannya, kisah Riki si badak sumatra juga rencananya akan dilanjutkan hingga empat film bila memang disambut baik oleh penonton.

"Kami ingin membangun ini jadi karakter nasional yang diidolakan anak-anak Indonesia," ujar produser Lucki Lukman Hakim.

Proses pembuatannya memakan waktu hingga empat tahun. Tim produksi mengamati gerak-gerik badak sumatra agar bisa menampilkan animasi semirip mungkin. Dalam film yang seluruh produksinya dikerjakan anak bangsa ini, penonton bisa menyaksikan satwa langka lain seperti harimau sumatra, gajah sumatra hingga orangutan.

Di Indonesia ada dua spesies badak, yakni badak jawa dan badak sumatra. Badak sumatra adalah jenis badak terkecil yang dikenal sebagai badak berambut. Saat ini jumlah badak sumatra hanya berkisar 80 ekor.

Sementara itu, Jony mengatakan badak jawa yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon ada 62 ekor. Dia mengungkapkan alasan mengapa mengangkat badak sumatra dalam film animasi yang tayang pada Februari 2020.

"Dari segi jumlah, badak jawa memang lebih sedikit, tapi dari segi konservasi, badak sumatra lebih terancam," kata dia.

Film animasi bergenre komedi ini melibatkan pengisi suara ternama seperti Hamish Daud, Ge Pamungkas, Zack Lee, Aurel Hermansyah, Ridwan Kamil, komika Cemen, Mo Sidik, Mikhaela Lee dan Arsyi Hermansyah.

Film yang disutradarai Erwin Budiono ini akan tayang pada 27 Februari 2020.


Baca juga: Si Unyil menghibur anak-anak di Warsawa

Baca juga: Festival Film Anak Kineko di Tokyo, santai dan menggemaskan

Baca juga: Verdi Solaiman produseri film "Anak Garuda"

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019