Kupang (ANTARA) - Pengamat hukum dari Universitas Nusa Cendana di Kupang, Dr Karolus Kopong Medan MHum, mengharapkan agar KPK tetap eksis dan agar tetap melaksanakan fungsinya sebagai pemberantas korupsi di negeri ini.

"Kita harus tetap mensuport lembaga antirasuah ini agar tidak mati," kata dosen Fakultas Hukum Undana Kupang itu, Selasa (31/12), sebagai pandangan atau refleksi akhir tahun tentang kiprah KPK sepanjang 2019.

Baca juga: Karangan bunga untuk pimpinan terpilih penuhi pelataran gedung KPK

Ia mengatakan, semenjak ketua dan jajaran komisioner yang baru serta Dewan Pengawas KPK dilantik Presiden Joko Widodo, lembaga itu angsung menuai kritik yang sangat tajam dari berbagai kalangan, termasuk di antaranya ICW (International Corruption Watch).

Bahkan, ICW sendiri dengan agak provokatif menilai KPK di bawah kepemimpinan Firlli Bahuri bakal mati suri. "Kita jangan menebar pesimistis dulu, tetapi harus terus bergandengan tangan untuk mendukung KPK agar bisa bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memberantas korupsi di negeri ini," katanya.

Baca juga: Dua pimpinan baru datangi gedung KPK untuk adaptasi

Kopong Medan mengatakan, KPK itu buah dari gerakan reformasi 1998, dan merupakan aset yang sangat berharga dari masyarakat, bangsa dan negara ini, dan tentunya sudah teruji kinerja dan gebrakannya dalam pemberantasan koripsi di negeri ini.

Baca juga: Koalisi masyarakat sipil gelar malam renungan di Gedung KPK

"Oleh karena itu, sekalipun kepemimpinan KPK ini terus berganti, tetapi kita harus tetap menaruh harapan agar marwah dan cita-cita KPK jangan menjadi luntur atau pudar," ujarnya.

 

Pewarta: Laurensius Molan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019