Kandangan (ANTARA) - Merasakan sensasi menyusuri Sungai Amandit yang berarus deras dengan bamboo rafting alias arung jeram menggunakan bambu selalu memikat wisatawan untuk datang ke Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Lokasi objek wisata Loksado memang sudah banyak dikenal para pelancong yang tak hanya dari wilayah Kalimantan Selatan, namun sejumlah daerah di Indonesia, bahkan turis mancanegara juga kerap datang.

Di momen libur sekolah misalnya, kunjungan wisatawan sangat ramai. Bahkan, stok perahu bambu yang tersedia tidak mencukupi. Tak sedikit pula pengunjung yang menyiapkan perahu karet sendiri untuk tetap bisa melakukan arung jeram.

"Ramainya kunjungan terjadi sejak satu minggu sebelum Natal dan tahun baru saat ini. Booking-an penginapan kami penuh," kata Sarpani, karyawan Mountain Meratus Resort, Kamis (2/1).

Baca juga: Lanting Paring Sungai Amandit jadi atraksi di Festival Loksado Kalsel

Baca juga: Menjajal Bamboo Rafting Loksado


Menurut Sarpani, pada libur akhir tahun saat ini memang terjadi peningkatan luar biasa kunjungan jika dibanding tahun sebelumnya.

"Ada sekitar 80 perahu bambu milik masyarakat yang tersedia untuk bamboo rafting, setiap harinya selalu habis disewa dengan tarif Rp330.000 untuk tiga sampai empat orang dengan durasi perjalanan 2 hingga 3 jam," bebernya.

Sejumlah penginapan memang tersedia di kawasan wisata Loksado. Pasalnya, kebanyakan pengunjung yang rata-rata berasal dari luar daerah memilih untuk bermalam satu hingga dua hari.

Seperti Mountain Meratus Resort yang menyediakan 14 kamar terdiri dari 2 unit tipe Villa House berukuran besar dan 12 kamar tipe deluxe dan super deluxe room.

Baca juga: Mengadu keberanian "rafting" tengah malam

Baca juga: Rafting Dukung Pengembangan Wisata Pedesaan

 

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020