Purwokerto (ANTARA) - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono mengajak alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk mendukung almamater.

"Alhamdulillah saya sebagai alumni Fakultas Hukum angkatan 1986, tentu yang pertama mengucapkan syukur bisa membangun ikatan silaturahim yang kuat sesama alumni maupun dengan almamater," katanya di Purwokerto, Sabtu.

Baca juga: Sekjen MPR: HRD perlu tanamkan wawasan kebangsaan kepada pekerja

Ma'ruf mengatakan hal itu kepada wartawan di sela kegiatan penanaman bibit pohon kelengkeng new crystal di halaman Kampus FH Unsoed Purwokerto dalam rangkaian kegiatan Reuni Akbar Fakultas Hukum Unsoed 2020.

Menurut dia, bagaimanapun tugas alumni di antaranya harus mendukung almamater dalam rangka hal-hal yang terkait dengan kegiatan akademik maupun pengabdian kepada masyarakat.

Baca juga: Sekjen MPR sebut kognisi Pancasila generasi muda jangan terputus

"Saya kira penanaman pohon kelengkeng adalah satu simbol agar setidaknya ada ikatan emosional, ikatan silaturahim yang mengingatkan kita bahwa sebagai alumni yang dulu keluar dari Fakultas Hukum ada ikatan yang terus mengingatkan dengan simbolis pohon kelengkeng," katanya.

Menurut dia, penanaman pohon memiliki makna sangat luas, tidak sekadar ingin pohon tersebut tumbuh, berkembang, dan berbuah, tetapi paling tidak sebagai insan-insan hukum melihat itu sebagai suatu hal yang bersifat lebih dalam, yaitu ada harapan-harapan baru apabila melakukan sesuatu.

Baca juga: Sekjen MPR: generasi muda harus paham konstitusi

"Jadi yang disebut dengan learning to growth, bahwa kita terus-menerus tumbuh dan berkembang, berubah ke arah lebih baik, saya simbolkan dengan pohon. Jika hari ini saya menanam pohon, tentu ada harapan suatu saat ada yang dihasilkan, sama dengan ilmu, kan seperti itu. Kita menanamkan ilmu, mahasiswa hukum punya ilmu, dengan harapan sewaktu-waktu ilmu itu bisa bermanfaat untuk orang lain," katanya.

Ma'ruf mengatakan alumni merupakan produk dari almamater sehingga tentunya setelah dididik secara akademik, kemudian berkiprah di masyarakat dengan berbagai macam profesi.

Baca juga: Ma'ruf Cahyono sebutkan konstitusi terkait erat dengan anti korupsi

Dalam hal ini, kata dia, mahasiswa setelah lulus tentunya harus mengabdikan ilmunya untuk kemaslahatan masyarakat.

"Oleh karena itulah, ini juga menjadi bagian setelah kita berkiprah di masyarakat, kita terus bangun ikatan alumni itu agar kekuatan pengabdian alumni itu terus-menerus lebih kuat, tidak hanya antaralumni, juga dengan silaturahim yang kuat tentu ada ruang-ruang yang lebih banyak untuk bisa mengimplementasikan ilmu yang kita miliki dalam interaksi kita, baik dengan alumni maupun kampus," katanya.

Terkait dengan bibit tanaman kelengkeng yang dia sumbangkan untuk ditanam di halaman Kampus FH Unsoed, Ma'ruf mengaku jika sebenarnya tidak memikirkan secara khusus untuk memilih bibit tanaman buah tersebut.

"Tapi kelengkeng saya kira bentuk simbol yang buahnya terus-menerus. Itu sederhana sekali, bagaimana mempertahankan kualitas dari buah kelengkeng ini seperti tadi saya sampaikan supaya tidak menurun kualitasnya, tentu perlu upaya dari kita," katanya.

Menurut dia, hal itu merupakan pesan bahwa kualitas manusia terutama insan hukum untuk terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Sementara itu, Dekan FH Unsoed Prof. Ade Maman Suherman menyampaikan terima kasih atas sumbangan berupa bibit tanaman kelengkeng yang menjadi simbol untuk mengingatkan antara alumni dan almamaternya.

"Simbol ini tentunya kita tidak melihat secara nominal, tetapi makna yang lebih jauh kita lihat bahwa alumni perlu ingat kepada almamaternya, semua saja," katanya.

Ia mengaku menangkap amanat yang tersirat dari penanaman bibit tanaman kelengkeng sumbangan alumni tersebut, yakni kampus harus tetap hijau dan ada konservasi lingkungan yang baik.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020