London (ANTARA) - Angkatan Laut Inggris akan mengawal sekaligus melindungi kapal berbendera negaranya melintasi Selat Hormuz, setelah Amerika Serikat menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani melalui serangan udara, sehingga ketegangan di kawasan tersebut meningkat.

Inggris terpaksa mendampingi kapal-kapal mereka melintasi jalur perairan paling krusial di dunia untuk pengiriman minyak sejak tahun lalu setelah pasukan Iran menyita tanker berbendera Inggris di Selat tersebut.

Baca juga: CEO: Tanker Inggris Stena Impero masih berada di Iran

Baca juga: Iran bebaskan awak tanker Stena Impero Inggris yang disita


Pasukan Inggris sebelumnya menahan tanker minyak milik Iran di dekat Gibraltar, yang dituding melanggar sanksi terhadap Suriah. Tewasnya Soleimani menimbulkan kekhawatiran bahwa tanker yang melintas dapat kembali menjadi sasaran.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan telah memerintahkan kapal fregat HMS Montrose dan HMS Defender agar bersiap mengawal kembali semua kapal yang melintas di bawah bendera Inggris.

Wallace mengaku telah berbicara kepada mitranya AS, Menteri Pertahanan Mark Esper dan mendesak semua pihak agar menahan diri.

"Berdasarkan hukum internasional, Amerika Serikat berhak membela dirinya sendiri terhadap apa yang menjadi ancaman bagi warganegara mereka," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Trump: AS akan hancurkan 52 target di Iran jika warga Amerika diserang

Baca juga: NATO tunda pelatihan keamanan Irak setelah pembunuhan Soleimani

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020