Sumur ini mulai dibor pada Senin (30/12) lalu dan ditargetkan selesai dalam waktu 23 hari dan diprediksi menambah produksi minyak 144 BOPD
Jakarta (ANTARA) - Untuk mendukung pencapaian target produksi migas tahun ini, PT Pertamina EP melakukan pemboran enam sumur yang masuk dalam rencana kerja 2020 sejak akhir 2019 agar mendapatkan capaian produksi lebih cepat.

Beberapa kegiatan pemboran telah dilakukan di beberapa lapangan Pertamina EP menjelang akhir tahun lalu, yaitu di Rantau Field, Sangasanga Field, Bunyu Field dan Subang Field, kata Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Pertamina EP bidik produksi 85.000 barel minyak pada 2020

"Kami juga ada kegiatan tajak sumur waterflood project di Desa Jirak dan tajak sumur eksplorasi Kusuma Arum (KUM)-001, keduanya di Sumatra Selatan," ujar Nanang.

Pada tahun ini, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) itu memproyeksikan produksi minyak sebesar 85.000 barel per hari (BOPD) dan gas 932 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Dalam dua tahun terakhir, produksi minyak Pertamina EP terus naik. Pada 2019 tercatat 82.361 BOPD dan 2018 sebesar 79.445 BOPD. Untuk produksi gas, sesuai rencana kerja perusahaan, dari 1.017 MMSCFD pada 2018 menjadi 959,24 MMSCFD.

Dari sisi finansial, Pertamina EP membidik pendapatan sebesar 3,1 miliar dolar AS atau Rp44,64 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp14.400, dengan target laba bersih 680 juta dolar AS.

Di dalam wilayah Pertamina EP Asset 1, Jambi Field menorehkan prestasi peningkatan produksi dengan keberhasilan pemboran sumur minyak SGC-27 di Desa Talang Belido, Kecamatan Sungai Gelam, Kota Jambi dengan hasil 280 BOPD sejak 16 Desember 2019.

Menyusul produksi SGC-27, Jambi Field pun berhasil melakukan reparasi sumur SGC-23 dengan produksi minyak mentah sebesar 208 BOPD sejak 28 Desember 2019. Dengan adanya penambahan produksi dari kedua sumur tersebut, produksi Pertamina EP Jambi Field mengalami peningkatan dari 2.792 BOPD di bulan Januari 2019 menjadi 3.105 BOPD pada akhir tahun 2019

Di Sangasanga Field Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Pertamina EP mengebor sumur Louise-1119 (LSE-1119) di lokasi LSE-P1704. Sumur tersebut dibor oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menggunakan rig OW 700 M. Sumur LSE-1119 dibor hingga kedalaman akhir 1.500 meter.

"Sumur ini mulai dibor pada Senin (30/12) lalu dan ditargetkan selesai dalam waktu 23 hari dan diprediksi menambah produksi minyak 144 BOPD," terang Nanang.

Nanang Abdul Manaf berharap dengan percepatan kegiatan pengeboran sumur dari 2020 ke akhir 2019, target produksi Pertamina EP tahun ini bisa tercapai. Apalagi perusahaan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) tahun ini sebesar 784 juta dolar AS dan belanja operasi (operational expenditure) sebesar 1,24 miliar miliar dolar AS.

Kegiatan tajak sumur juga berlangsung di sumur pengeboran B-1830B di Bunyu Field di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, pada Selasa (31/12). Target kedalaman pengeboran sedalam 3.300 meter dan waktu penyelesaian selama 60 hari. Hidrokarbon dari sumur ini diprediksi memberikan sumbangsih bagi Pertamina EP sebesar 350 BOPD berupa minyak dan gas sebesar 1,50 MMSCFD.

Pengeboran sumur juga dilaksanakan di Subang Field. Sebagai bentuk komitmen peningkatan produksi Pertamina EP Asset 3 melakukan tajak sumur JST-A2 yang berada di Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat di pekan terakhir Desember 2019. Tajak diresmikan oleh Direktur Finance & Business Support Pertamina EP Adi Prasetyana. Melalui tajak sumur ini diharapkan menambah produksi minyak Pertamina EP Asset 3 sebesar 300 BOPD dan gas sebesar 2,4 MMSCFD.

Di Asset 4, Pertamina EP melalui Sukowati Field melakukan tajak sumur i-003 PAD B. Sumur tersebut merupakan sumur injeksi dan menjadi program prioritas Asset 4 Sukowati Field tahun 2019. Sumur injeksi ini bertujuan untuk menginjeksikan air dengan proses maintenance dibawah tanah sehingga dapat meningkatkan produksi.

Di kawasan Sumatera Selatan, Pertamina EP melakukan tajak sumur JRK-P3 di Desa Jirak, Kabupaten Musi Banyuasin. Menurut Direktur Pengembangan Pertamina EP John Hisar Simamora, sumur JKR-P3 awalnya direncanakan pengeborannya pada 2020 namun di percepat tahun 2019 dengan harapan dapat hidrokarbon lebih cepat.

"Ini sesuai instruksi Bapak Presiden yang ditugaskan ke Pertamina, bahwa Pertamina harus menyediakan ketahanan industri migas nasional, selain kita mengurangi impor, dengan memperbanyak produksi untuk mengurangi impor tersebut," ujarnya.

Di Rantau Field, pemboran dilakukan di sumur KSB A-11 yang berada di struktur Kualasimpang Barat, Kabupaten Aceh Tamiang. Sebelumnya, di struktur yang sama lokasi sumur KSB-59 (KSB A-10) menyumbang 44 BOPD pada total produksi Rantau Field pada 2019. Sumur KSB A-11 merupakan salah satu program percepatan peningkatan produksi Rantau Field.

"Umur tersebut sebenarnya masuk ke Rencana Kerja 2020 yang dipercepat pengerjaannya pada akhir 2019 dari total 11 sumur pengeboran di Rantau Field tahun ini. Dengan kedalaman kurang lebih 1.317 meter diharapkan sumur KSB A-11 dapat berkontribusi sebesar 200 BOPD untuk produksi Rantau Field," terang Direktur Operasi dan Produksi Chalid Said Salim.

Baca juga: Agresif sambut 2020, Pertamina EP Rantau Field bor sumur minyak baru
Baca juga: Pertamina EP catat kenaikan produksi minyak

 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020