Teheran (ANTARA) - Komandan Pasukan Udara Iran Amir Ali Hajizadeh mengatakan niat atau maksud serangan roket ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak bukan untuk membunuh pasukan di sana tapi untuk merusak mesin militer Amerika.

Mengutip televisi negara Iran, Reuters juga melaporkan bahwa Hajizadeh juga mengatakan bahwa balas dendam yang setimpal atas pembunuhan komandan militer tertinggi Iran, Qassem Soleimani, adalah mengusir pasukan AS dari wilayah (Irak).

Sebelumnya Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley yang juga Kepala Staf Gabungan mengatakan serangan roket Iran pada Rabu bertujuan membunuh personel AS serta menciptakan kerusakan besar di pangkalan udara al-Asad

"Saya yakin berdasarkan apa yang saya lihat dan ketahui, serangan itu bertujuan menghancurkan kendaraan, peralatan, pesawat dan menewaskan pasukan. Itu penilaian pribadi saya," katanya.

"Namun data analisisnya berada di tangan analis intelijen profesional. Jadi mereka melihat itu," tambahnya.

Milley mengapresiasi para komandan militer di lapangan yang telah mengambil langkah tepat untuk melindungi pasukan AS.

Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak ada warga AS yang terluka akibat serangan roket Iran itu.

"Tidak ada warga Amerika yang cedera dalam serangan Rabu malam oleh rezim Iran. Tak ada korban di pihak kita, " kata Trump dalam pidato di Gedung Putih yang mengisyaratkan keinginannya untuk meredakan krisis dan konflik dengan Iran.

Sumber:Reuters

Baca juga: Konflik Iran-AS akan berlarut ke wilayah siber, hindari pakai "VPN"

Baca juga: Jenderal Milley: Serangan Iran bertujuan membunuh personel AS

Baca juga: Trump: tak ada WN Amerika yang luka akibat serangan roket Iran

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020