dengan adanya informasi deteksi dini memang mereka sudah menyiapkan tanggul-tanggul
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa Sistem Monitoring Peringatan Dini Banjir Pesisir (Coastal Inundation Forecasting System) efektif membantu para penambak menghindari kerugian dan kemungkinan dampak lain akibat banjir rob di wilayah pesisir.

"Sangat efektif dan kami membuktikan sendiri hal itu," kata Kepala Bidang Informasi Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Kantor BMKG Jakarta, Selasa.

Sistem Monitoring Peringatan Dini Banjir Pesisir tersebut merupakan sistem deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya banjir rob.

Baca juga: Sistem peringatan dini banjir rob BMKG jadi percontohan internasional

Baca juga: Legislator: Lokasi pengungsian harus siap antisipasi banjir rob


Sistem tersebut mengintegrasikan pantauan curah hujan dan tinggi gelombang air laut yang bersumber jauh, selain juga terintegrasi dengan pasang surut air laut, garis pantai atau topografi pantai.

Melalui sistem deteksi dini tersebut, BMKG dapat memprediksi dan memberi tahu masyarakat tentang kemungkinan terjadi banjir rob tiga hari sebelum kejadian.

BMKG, katanya, masih memfokuskan penggunaan sistem tersebut di tiga wilayah, antara lain Jakarta Utara, Pekalongan dan Semarang.

"Sebenarnya dua, Jakarta Utara dan Semarang. Ini Pekalongan (masih) kita kembangkan," katanya.

Alasan pemasangan sistem tersebut di tiga wilayah tersebut karena ketiga wilayah itu merupakan daerah yang paling terdampak jika terjadi pasang maksimum karena memiliki kondisi topografi paling rendah dibandingkan daerah lain.

Eko mengatakan dirinya merasa senang karena sistem tersebut dapat membantu memberi informasi kepada masyarakat tentang prediksi rob dan pasang surut air laut tiga hari sebelum kejadian.

Dengan adanya sistem deteksi dini tersebut masyarakat dapat melakukan upaya antisipasi dan menghindari kemungkinan kerugian serta dampak lain dari banjir rob tersebut.

Ia mencontohkan usaha perikanan darat di Surabaya bagian timur yang terselamatkan sebagai bukti efektivitas sistem deteksi dini tersebut.

"Pernah kami membantu nelayan dengan menyelamatkan sekian hektar tambaknya dari ancaman rob dan masyarakat nelayan cukup berterima kasih untuk informasi ini," katanya.

"Jadi (dengan adanya informasi deteksi dini) memang mereka sudah menyiapkan tanggul-tanggul untuk tambaknya dengan jaring-jaring sekeliling. Jadi ikannya tidak sempat lari ke mana-mana. Memang airnya masuk tapi ikannya selamat," katanya lebih lanjut.

Sistem deteksi dini banjir rob tersebut juga memberi pilihan bagi penambak untuk melakukan upaya antisipasi lebih lanjut atau memanen ikan mereka lebih cepat.

"Karena waktunya tiga hari. Silakan pilihannya diambil. Kalau sudah waktunya panen ya langsung panen cepat. Garam juga bisa panen cepat, bisa dilindungi dengan membran plastik yang terlindung. Silakan menyesuaikan diri, beradaptasi," katanya.

Baca juga: Ahli cuaca dan oseanografi perkuat deteksi banjir pesisir

Pewarta: Katriana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020