Ini coba kita lihat ya nanti pelabuhan untuk kontainer-kontainer ini akan bersih ditarik ke 10 kilometer dari sini, di Waikelambu, Insya Allah akhir tahun ini selesai
Labuan Bajo (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meninjau pelabuhan khusus logistik yang akan dibangun di daerah Waikelambu, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sebagai pengganti pelabuhan lama yang akan difokuskan menjadi pelabuhan wisata.

"Ini coba kita lihat ya nanti pelabuhan untuk kontainer-kontainer ini akan bersih ditarik ke 10 kilometer dari sini, di Waikelambu, Insya Allah akhir tahun ini selesai," kata Presiden Jokowi di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Senin.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan kawasan Marina Labuan Bajo


Sebelum tiba di Puncak Waringin yang merupakan lokasi penjualan cenderamata, "creative hub" sekaligus "viewing deck" di kawasan wisata Labuan Bajo, Presiden lebih dulu meninjau lokasi calon pelabuhan logistik di Waikelambu.

"Sedikit demi sedikit ditarik ke sana (Waikelambu) dan ini juga nanti akan direvitalisasi dengan 'design' yang sudah disiapkan," tambah Presiden.

Dengan demikian maka kawasan wisata Labuan Bajo pun nantinya akan berubah total.

Baca juga: Presiden Jokowi ingin turis tinggal lebih lama di Labuan Bajo


"Designnya bisa dilihat nanti seperti apa sehingga wajah muka ke arah laut semua akan berubah dari ujung sana sampai di hotel baru yang ada. Semua nanti akan berubah total, ada plaza, ada 'city walknya', ada 'amplitheaternya' dan itu menjadi sebuah ruang publik bagi wisatawan menikmati pagi hari di sini, di Labuan Bajo," tambah Presiden.

Pelabuhan logistik tersebut rencananya akan rampung pada akhir 2020.

"Akan rampung di akhir tahun ini semuanya, pelabuhan yang baru akan selesai semuanya, revitalisasi pelabuhan lama sampai ke ujung semuanya akan selesai juga, (Puncak) Waringin, 'landscape' dari kota ini juga akan diubah dengan diperbanyak tanaman-tanaman bunga flamboyan, bougenvil, semua berubah akhir tahun ini, termasuk juga goa cermin," ungkap Presiden.

Sedangkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ikut dalam rombongan mengatakan pelabuhan peti kemas Waikelambu akan menggantikan pelabuhan yang lama yang kapasitasnya hanya 4.000 TEUs menjadi berkapasitas 100.000 TEUs.

Baca juga: Labuan Bajo dipersiapkan sebagai tuan rumah acara internasional


"Target pembangunan kita diminta bulan Juli selesai makanya kita mau 'fast track', mestinya Desember selesai," ungkap Budi.

Selain pembangunan pelabuhan, Kemenhub juga akan menambah panjang landas pacu Bandara Komodo.

"Untuk bandara runway akan segera dibangun tapi sekarang sedang pembebasan tanah dulu. 'runway' akan menjadi 2.750 meter jadi akan bisa masuk pesawat berbadan besar, bukan Boeing 777 tapi Airbus 300," tambah Budi.

Pelabuhan khusus logistik atau multiguna akan dibangun di daerah Waikelambu memang dibangun karena di pelabuhan lama ada dua kegiatan yaitu untuk penumpang dan logistik sehingga kurang optimal.

Dengan dibangunnya pelabuhan yang terletak sekitar 15 kilometer dari dari lokasi pelabuhan lama atau yang ada saat ini diharapkan distribusi logistik berjalan lebih cepat dan lancar.

Volume pelabuhan Waikelambu saat ini masih 24.000 TEUs namun ke depannya diyakini akan terus bertambah.

Lokasi pelabuhan logistik yang akan dibangun hanya 19 menit waktu tempuh dari Bandara Komodo dan dari Pelabuhan Labuan Bajo yang lama hanya sekitar 30 menit.

Baca juga: Presiden: Masyarakat lokal harus nikmati pengembangan Labuan Bajo


Pengerjaan pembangunan tersebut akan dikerjakan secara tahun jamak namun untuk tahap awal ditargetkan selesai pada Desember 2020 dengan anggaran yang disiapkan untuk Tahap I sebesar Rp200 miliar.

Sementara itu, untuk pelabuhan lama, akan dibuat pelabuhan khusus penumpang yang akan dibangun promenade atau tempat untuk berjalan-jalan sepanjang sekitar 1 kilometer.

Nantinya di pelabuhan penumpang itu akan menjadi pusat turis yang akan berangkat dan kembali dari Pulau Komodo atau pulau lainnya.

Baca juga: Pelabuhan multiguna akan dibangun di Waikelambu, Labuan Bajo

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020