Bantuan tenaga pendamping desa di Kabupaten Lahat iterus diberikan
Palembang (ANTARA) - Tenaga pendamping desa Sumsel membantu percepatan rekonstruksi lokasi banjir dan tanah longsor di 40 desa yang tersebar di tujuh kecamatan, Kabupaten Lahat yang terjadi pada 9 Januari 2020.

Sesuai instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, A. Halim Iskandar, tenaga pendamping siap membantu korban banjir dan melakukan rekonstruksi secara maksimal, kata Tenaga Ahli Pendamping Desa Sumsel, Hendra Bakti, di Palembang, Selasa.

Kegiatan rekonstruksi dilakukan berdasarkan hasil pendataan kerusakan akibat banjir baik kerusakan sarana prasarana dasar, sosial dasar, prasarana ekonomi masyarakat desa, lingkungan alam, dan lingkungan sosial.

Baca juga: Konsepsi NTB latih fasilitator Desa Tangguh Bencana

Selain itu, pihaknya juga siap membantu melakukan advokasi ke desa untuk mencermati hasil musyawarah desa sebagai bahan penentuan skala prioritas penggunaan dana desa tahun anggaran 2020 yang tertuang dalam APBDes tahun ini.

"Bantuan tenaga pendamping desa untuk korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lahat itu akan terus diberikan hingga kondisi masyarakat yang menjadi korban bencana itu membaik," katanya.

Menurut dia, tenaga pendamping desa terlibat dalam membantu korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan sejak pertama kali bencana itu terjadi.

"Kami tenaga pendamping desa di Lahat dan daerah Sumsel lainnya terpanggil untuk membantu korban bencana alam itu untuk meringankan beban ratusan korban," ujarnya.

Bantuan yang diberikan kepada korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lahat itu berupa paket bahan makanan dan pakaian serta sejumlah kegiatan sosial.

Sedangkan kegiatan sosial yang dilakukan tenaga pendamping desa seperti pendirian posko koordinasi di tiga titik yakni area Pulau Pinang bertempat di Desa Tanjung Sirih, area Kikim Area dibangun posko di Desa Gunung Kembang, dan Posko Induk di Kantor Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Lahat.

Selain kerusakan fisik dan infrastruktur, pihaknya juga berupaya membantu korban banjir dan tanah longsor memenuhi kebutuhan yang bersifat mendesak seperti bahan makanan, kebutuhan balita, pakaian, alat tulis dan seragam sekolah serta kebutuhan lainnya.

Melalui bantuan itu diharapkan dapat dicegah timbulnya permasalahan sosial dan bisa dilakukan pemulihan lokasi bencana dengan cepat, kata tenaga ahli pendamping desa itu.

Baca juga: 1,2 juta bibit dibutuhkan rehabilitasi lokasi bencana Bogor dan Lebak
 

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020