Jakarta (ANTARA) - Nissan Motor Co akan bangkrut dalam dua hingga tiga tahun mendatang, kata mantan kepala eksekutifnya Carlos Ghosn kepada pengacara pembelanya dalam wawancara 10 jam sebelum Ghosn melarikan diri dari Jepang.

Mantan ketua dan kepala eksekutif Nissan Motor Co dan Renault SA membuat prediksi akhir tahun lalu dalam serangkaian percakapan tentang penangkapan dan penuntutannya, kata Nobuo Gohara, mantan jaksa penuntut yang juga merupakan kritikus vokal sistem peradilan Jepang.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa Nissan mungkin akan bangkrut dalam dua hingga tiga tahun," kata Gohara, yang mengadakan konferensi pers di Tokyo pada hari Rabu waktu setempat, yang membahas percakapannya dengan titan mobil yang sekarang menjadi buron.

Ghosn tidak menawarkan alasan terperinci Nissan akan mengalami kesulitan, menurut pengacara itu, dikutip dari Bloomberg.

Azusa Momose, juru bicara Nissan, menolak berkomentar. Perusahaan yang berbasis di Yokohama ini menderita penurunan penjualan mobil di China dan Eropa, mendorongnya untuk memangkas perkiraan laba dan penjualan untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret dan mengatakan akan memangkas 12.500 pekerja secara global.

Baca juga: Orang yang bantu Carlos Ghosn kabur terkuak

Baca juga: Ghosn tuding Presiden Prancis terlibat di krisis Renault-Nissan


Gohara mengatakan ia bertemu dan mewawancarai Ghosn lima kali selama periode dua bulan, tepat sebelum mantan eksekutif mobil itu melarikan diri, untuk sebuah buku yang ia rencanakan untuk diterbitkan sebelum dimulainya persidangan Ghosn, yang tidak lagi mungkin terjadi.

Gohara terakhir bertemu dengan Ghosn dua hari sebelum Ghosn melarikan diri ke Beirut, Lebanon, Desember lalu.

Pengacara mengatakan dia memiliki izin dari Ghosn untuk mengungkapkan rincian percakapan mereka.

Gohara secara teratur mengomentari masalah seputar sistem peradilan Jepang di blog dan penampilan TV-nya. Sejak penangkapan Ghosn, dia juga mengkritik peradilan Jepang.

Ghosn yang berusia 65 tahun, yang berbicara awal bulan ini dari Beirut, mengatakan dia melarikan diri dari Jepang karena dia tidak lagi berpikir dia akan memiliki pengadilan yang adil dan cepat.

Mantan eksekutif itu menghadapi beberapa tuduhan pelanggaran keuangan, termasuk melaporkan gaji yang tidak sesuai dan pelanggaran kepercayaan.

Dalam dakwaan yang terakhir, jaksa penuntut Jepang menuduhnya mengalihkan kerugian perdagangan pribadi kepada Nissan dan menggunakan dana perusahaan untuk keuntungannya sendiri dan keluarganya.

Baca juga: Pengacara Ghosn di Jepang mundur setelah bos Nissan itu buron

Baca juga: Macron mengaku prihatin dengan Jepang terkait penahanan Ghosn

Baca juga: Ongkos mahal pelarian Carlos Ghosn
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020