Ini merupakan tempat pertemuan dua moda transportasi dan sebagai pintu gerbang suatu daerah
Makassar (ANTARA) - Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri meresmikan jembatan penambat perahu di Dusun Katapang Negeri Loki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku sebagai wujud kepedulian BUMN.

Ketua Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri Harjawan Balaningrath dalam rilis yang diterima di Makassar, Sabtu, menyebutkan jembatan itu merupakan yang terpanjang di kabupaten itu. 

Baca juga: Pelindo IV bidik kerja sama ekspor dan pariwisata dengan Selayar


Peresmian jembatan dilakukan secara bersamaan oleh Pembina Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri, Hambra Samal dan Ketua Yayasan “BUMN Hadir untuk Negeri” bersama Bupati Kabupaten SBB, Moh Yasin Payapo dan General Manager PT Pelindo IV (Persero) Cabang Ambon, Ady Sutrisno.

Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri menjadi penghubung antara masyarakat dan kedua perusahaan pelat merah tersebut.

Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Ekonomi dan Perekonomian, Adjait, Bupati Kabupaten SBB, Moh Yasin Payapo menyatakan bahwa sarana jembatan atau tambatan perahu yang diresmikan itu memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan pemanfaatan sumber daya kelautan, dengan fungsi sebagai tempat koneksi, produksi, sentra kegiatan dan distribusi.

“Ini merupakan tempat pertemuan dua moda transportasi dan sebagai pintu gerbang suatu daerah. Selain itu pelabuhan juga memiliki fungsi sosial dan ekonomi, yaitu berfungsi sebagai fasilitas publik tempat berlangsungnya interaksi bagi masyarakat,” kata Bupati SBB.

Dia mengatakan secara khusus dalam segi ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena menjadi sebuah fasilitas publik yang memudahkan distribusi produk masyarakat.

Hal itu mengingat pentingnya sebuah tambatan atau pelabuhan pada suatu daerah sangat menunjang peningkatan ekonomi, bukan saja untuk daerah tersebut tetapi perekonomian luas karena akan membuka hubungan dengan daerah lain.

Karena itu, dia berharap pembangunan Jembatan Penambat Perahu yang dibangun oleh PT Pelindo IV dan PT Jasa Raharja ini dapat menjadi pusat atau sentra perekonomian warga Ketapang dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: Pelindo IV Makassar perkenalkan kapal angkut sampah laut


Sementara itu, GM Pelindo IV Cabang Ambon Ady Sutrisno mengatakan jembatan atau tambatan perahu itu dibangun dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Pelindo IV sendiri mengeluarkan Rp1 miliar untuk membangun jembatan ini,” kata dia sembari mengimbuhkan, pembangunan Jembatan Penambat Perahu itu merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN dalam membangun negeri.

Kepala PT Jasa Raharja Cabang Maluku, Sigit Harismun menyatakan bahwa medan transportasi laut di Maluku memang cukup sulit karena terdiri dari pulau-pulau.

Karena itu, dengan keberadaan jembatan tersebut, maka kegiatan transportasi laut di Provinsi Maluku mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan dan perkembangan kehidupan politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan.

Baca juga: PT Pelindo IV sambut penjajakan perusahaan Jepang di Makassar
 
Suasana pascapersemian jembatan untuk penambatan perahu, sekaligus membuka akses ke daerah lain dari Maluku. ANTARA Foto/HO/Humas Pelindo IV





 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020