Sudah saatnya kapal kontainer ukuran besar yang banyak melintasi Selat Malaka bisa berlabuh di Pelabuhan Batu Ampar
Batam (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC menargetkan pembangunan Pelabuhan Batuampar di Kota Batam, Kepulauan Riau, tahap I selesai pada September 2020.

"Tahap I selesai 2020. Tahun ini di triwulan IV sudah ada hasilnya," kata Direktur Utama IPC, Elvyn G Masassya, dalam konferensi pers usai pertemuan tindak lanjut rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, di Batam, Rabu.

Pengembangan Pelabuhan Batuampar dilakukan dalam 3 tahap.

Baca juga: Penataan Pelabuhan Batuampar untuk tingkatkan daya saing


Pada tahap pertama, dilakukan pengembangan dermaga sepanjang 630 meter, dengan kontainer yard seluas 12 ha.

Hasil pengembangan tahap I diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelabuhan dari 350.000 TEUs per tahun saat ini, menjadi 600.000 TEUs per tahun.

Sistem operasi pelabuhan juga distandarisasi sebagaimana pelabuhan-pelabuhan yang dikelola IPC.

Pada tahap ini juga, pihaknya akan memperdalam kolam di sekitar pelabuhan yang saat ini berkedalaman bervariasi antara 4 hingga 10 meter, menjadi keseluruhan berkedalaman 12 meter.

"Sudah saatnya kapal kontainer ukuran besar yang banyak melintasi Selat Malaka bisa berlabuh di Pelabuhan Batu Ampar. Untuk memfasilitasi kapal besar itu, salah satu infrastruktur yang akan dikembangkan adalah kolam dermaga, yang akan diperdalam sehingga draft-nya seragam menjadi 12 meter di bawah permukaan laut," kata dia.

Di sisi operasi, kinerja bongkar muat petikemas akan ditingkatkan dari rata-rata 5 boks kontainer per jam menjadi minimum 20 boks kontainer per jam.

"Peningkatan kapasitas container handling ini sangat penting agar pelayanan bongkar muat lebih cepat, lebih mudah dan efisien," kata dia.

Pengembangan tahap I sendiri akan dimulai Maret 2020.

Baca juga: BP Batam pastikan terminal penumpang Pelni Pelabuhan Batuampar pindah


Ia mengatakan IPC memberi dukungan langsung bagi optimalisasi pengelolaan dan operasional Pelabuhan Batu Ampar, yang merupakan pelabuhan utama di Pulau Batam.

“Untuk tahap awal, pengembangan dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur serta fasilitas kepelabuhanan, terutama di sisi utara pelabuhan, yang akan dimulai pada bulan Maret 2020” katanya. 

Menurut dia, Pelabuhan Batuampar Batam sangat potensial dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan industri dan menciptakan pasar baru, mengingat posisinya yang strategis di Selat Malaka.

Pengelolaan pelabuhan yang berstandar international diharapkan dapat meningkatkan daya saing Pelabuhan Batu Ampar dan hal ini  akan membawa dampak positif untuk kemajuan perekonomian Batam dan sekitarnya.

Di sisi laut pelabuhan, lanjutnya, IPC akan menerapkan aplikasi MOS (Marine Operating System), yang merupakan aplikasi digital pelayanan kapal pandu dan kapal tunda agar efisien.

Kemudian di area terminal bongkar muat, Pelabuhan Batuampar akan dilengkapi Terminal Operating System yang juga berbasis digital untuk mempercepat proses bongkar muat petikemas dari kapal ke area penumpukan petikemas maupun sebaliknya.

Ke depan, Pelabuhan Batuampar akan menerapkan gate system.

"Alur keluar masuk truk kontainer bisa lebih cepat dan teratur. Area terminal petikemas yang merupakan area terbatas menjadi lebih steril dan aman," katanya.

Baca juga: Pelabuhan Batuampar dibangun konsorsium BUMN

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020