Hasil dari monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padangpanjang, Sumatera Barat mengatakan bahwa gempa bumi yang terjadi di Kota Padangpanjang akibat adanya aktivitas sesar Sumatera segmen Sianok.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," kata Kepala Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang Irwan Slamet melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Gempa bumi tersebut terjadi pada Kamis (13/2) dini hari pukul 01.37 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,1 berada di darat dengan koordinat 0,40 lintang selatan dan 100,44 bujur timur sekitar delapan kilometer timur laut Padangpanjang di kedalaman hiposenter 10 kilometer.

Berdasarkan laporan masyarakat, kata dia, goncangan tersebut juga dirasakan warga di Kabupaten Tanah Datar, Bukittinggi III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI), Payakumbuh III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Hingga saat ini, hasil dari monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BMKG juga mengimbau apabila masyarakat ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait kebencanaan, terutama gempa bumi maka bisa mengakses laman  dan akun sosial media resmi BMKG yang telah terverifikasi.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," demikian Irwan Slamet.
​​​​​​​
Baca juga: Gempa bumi guncang Padangpanjang

Baca juga: Gempa Padangpanjang akibatkan seorang bocah terluka

Baca juga: Jalan Padang-Padangpanjang Putus Akibat Gempa

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020