Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat membangun sebuah embung di lereng Gunung Merbabu Desa Samiran Kecamatan Selo, guna memenuhi kebutuhan air bersih.

Pembangunan Embung Manager di Desa Samiran Selo di lokasi dataran atas lahan milik kas desa tersebut untuk membantu warga mengatasi kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba, kata Kepala Desa Samiran, Herman, di Boyolali, Kamis.

"Pembangunan embung di lahan atas, harapannya dapat dengan mudah untuk irigasi atau pengairan sawah di bawahnya, dan pengembangan pariwisata di Selo Boyolali, " kata Herman.

Pembangunan Embung Manager di Samiran, dengan luas lahan sekitar 1.602 meter persegi dengan volume debit air jika penuh mencapai 5.592 meter kubik. Embung ini, sumber airnya penampung dari air hujan.

Herman mengatakan dana pembangunan embung yang dilaksanakan sejak Juni hingga Desember 2019 ini, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali 2019. Jumlah anggaran awalnya sebesar Rp3,6 miliar, tetapi hanya digunakan sebesar Rp2 miliar. Karena, pertimbangan desain yang menyesuaikan kondisi geografis.

"Pertimbangan kondisi geografis lokasi embung yang tidak memungkinkan, maka ada perubahan desain, hingga menyerap dana sekitar Rp2 miliar saja. Sisa dana pembangunan dikembalikan kas daerah," katanya.

Pemerintah Desa Samiran berharap dengan pembangunan embung tersebut dapat dikembangkan selain untuk pengairan, juga untuk pengembangan sektor pariwisata. Pemanfaatan air dapat digunakan khususnya di daerah sekitar wilayah embung.

Pihaknya berharap dengan adanya embung tersebut pengembangan pariwisata di wilayah Selo dapat untuk pemberdayaan masyarakat lebih maksimal.

"Warga dengan persediaan air cukup ini, mempunyai inovasi untuk membentuk kelompok tani hutan dengan target utama pembibitan tanaman identik di daerah untuk kesejahteraannya," katanya. ***1***
 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020