Jakarta (ANTARA) - CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan konten online harusnya diatur dalam sistem yang berada di antara aturan yang digunakan untuk perusahaan telekomunikasi (telko) dan industri media.

Hal itu disampaikan Zuckerberg dalam Munich Security Conference di Jerman, Sabtu (15/2). Dia mengatakan Facebook telah meningkatkan pekerjaannya melawan campur tangan online pada pemilu, dan meminta regulasi yang tepat terhadap perusahaan media sosial.

“Saya pikir harus ada peraturan tentang konten berbahaya ... ada pertanyaan tentang kerangka mana yang Anda gunakan untuk ini," kata Zuckerberg selama sesi tanya jawab, lansir Reuters, Minggu (16/2).

“Saat ini ada dua kerangka kerja yang saya pikir dimiliki industri yang ada — seperti surat kabar dan media, dan kemudian ada model tipe telekomunikasi, yaitu 'data mengalir begitu saja melalui Anda’, tetapi Anda tidak akan meminta tanggung jawab perusahaan telekomunikasi jika seseorang mengatakan sesuatu yang berbahaya dalam saluran telepon.”

“Saya benar-benar berpikir di mana kami seharusnya berada di antara keduanya," Zuckerberg menambahkan.

Facebook dan raksasa media sosial termasuk Twitter dan Google semakin mendapat tekanan dalam memerangi kelompok politik yang menggunakan platform mereka untuk menyebarkan informasi yang salah dan menyesatkan.

Zuckerberg mengatakan dia sekarang mempekerjakan 35.000 orang untuk meninjau konten online dan menerapkan langkah-langkah keamanan.

Tim tersebut bersama dengan teknologi yang dimiliki Facebook saat ini menangguhkan lebih dari 1 juta akun palsu setiap hari, kata Zuckerberg. Dia menambahkan bahwa "sebagian besar terdeteksi dalam beberapa menit setelah mendaftar."

“Anggaran kami hari ini lebih besar daripada seluruh pendapatan perusahaan ketika kami go public pada 2012, saat kami memiliki satu miliar pengguna," ujar Zuckerberg.

“Saya bangga dengan hasil tersebut, tetapi kami harus tetap waspada,” tambah dia.

Baca juga: Zuckerberg kritik TikTok karena sensor konten

Baca juga: Mark Zuckeberg bakal disidang gara-gara Libra

Baca juga: Jawaban Zuckerberg soal keamanan data dinilai tidak lengkap
.

 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020