Jakarta (ANTARA) - Komisioner Kompolnas Andrea Poeloengan meminta klub Liga 1 Indonesia Bhayangkara FC untuk menjadi contoh tim-tim di Indonesia sebagai tim yang bersih, jujur, profesional, taat aturan, dan menjunjung tinggi sportivitas.

“Klub Bhayangkara FC yang masih ada hubungannya dengan Polri harus bisa menjadi contoh agar persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik dan sehat,” ujar Andrea kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, menurut Andrea, tim berjuluk The Guardian mesti memegang penuh komitmen semua pemangku kepentingan yakni membawa prestasi sepak bola Indonesia "terbang tinggi".

Baca juga: Kapolri: Bhayangkara FC harus selalu bermain sportif

Bhayangkara FC diharapkan menjadi yang terdepan dalam mendukung kinerja Satgas Antimafia Bola yang pada tahun 2020 sudah memasuki periode tugas ketiga.

The Guardian harus memberikan ruang gerak seluas-luasnya kepada Satgas Antimafia Bola untuk menjalankan tugas.

“Sehingga jika terjadi kesalahan, pelanggaran dan kejahatan, Satgas cepat memberikan tindakan tegas, tanpa toleransi sama sekali,” kata Andrea.

Baca juga: Kapolri minta skuat Bhayangkara FC jadi klub teladan

Bhayangkara FC baru dikenal di kancah sepak bola nasional pada tahun 2016. Klub itu awalnya merupakan gabungan dari Surabaya United dan PS Polri.

Namun, meski terhitung baru di persepakbolaan Tanah Air, kualitas Bhayangkara sudah diperhitungkan oleh tim-tim lain.

Selama tiga musim Liga 1 Indonesia, skuat The Guardian belum pernah bergeser dari posisi lima besar. Mereka menjadi juara Liga 1 Indonesia 2017, peringkat ketiga Liga 1 2018 dan berada di posisi keempat di Liga 1 2019.

Pada tahun 2020, Bhayangkara FC yang dilatih juru taktik asal Irlandia Utara Paul Munster kembali menargetkan juara Liga 1.

Demi mewujudkan ambisi tersebut, mereka mendatangkan beberapa pemain anyar yang sudah memiliki nama besar di Indonesia, seperti Saddil Ramdani, Renan Silva, Andik Vermansah, dan Ezechiel N’Douassel.

Baca juga: Bhayangkara FC perkenalkan 32 pemain untuk Liga 1 2020

Baca juga: Bhayangkara FC sempat ajukan protes terkait jadwal


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020