Makassar (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah melakukan peninjauan terhadap Pembangunan Bandara Buntu Kunik di Kabupaten Toraja dan Lagaligo Bua, Palopo.

"Saya keliling bersama beliau, saya ke Buntu Kunik melihat bandara, lanjutan perkembangan pembangunannya, kemudian ke Bandara Bua. Itu untuk perpanjangan landasan dan terminal," ujar Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah di Makassar, Jumat.

Pada pukul 10.20 Wita, Nurdin Abdullah menjemput Menhub di Bandara Sultan Hasanuddin (Sulhas), kemudian transit beberapa saat di VIP Room Bandara.

Kemudian pukul 11.00 Wita terbang menuju Bandar Udara Pongtiku, Kabupaten Tana Toraja, menggunakan pesawat King Air PK-Can menempuh waktu kurang lebih 45 menit. Kemudian melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Nurul Yaqin dan menuju ke Bandara Buntu Kunik, Simbuang, Mengkendek Tana Toraja.

Selanjutnya, menuju ke Bandara Udara Lagaligo, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Kemudian ke Bandara Mataharo, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara..

Baca juga: Menhub berharap masyarakat dukung perkeretaapian Sulsel

Nurdin Abdullah dan Budi Karya kembali ke Makassar pukul 17.00 Wita. Mereka menuju ke Rumah Jabatan Gubernur Sulsel untuk rapat terkait pembangunan kereta api di Sulsel.

"Malamnya bicara dengan seluruh pihak yang ada, untuk menyelesaikan persoalan yang ada di program proyek kereta api," kata Nurdin Abdullah.

Bandara yang telah ada di Sulsel, yakni Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Bandar Udara Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar, Bandar Udara Pongtiku Tana Toraja dan Bandar Udara Lagaligo Bua Kabupaten Luwu.

Bandar Udara Arung Palakka Kabupaten Bone, Bandar Udara Seko Kabupten Luwu Utara, Bandar Udara Rampi Kabupaten Luwu Utara, Bandar Udara Khusus Soroako Kabupaten Luwu Utara, Bandar Udara Andi Jemma Masamba Kabupaten Luwu Utara dan Bandar Udara Kayuadi Di Pulau Kayudi Kabupaten Kepulauan Selayar.

Sedangkan bandara yang sedang dalam tahap pembangunan, yakni Bandar Udara Buntu Kunik Di Tana Toraja. Bandara yang direncanakan untuk dibangun, yakni Bandar Udara Bira di Bulukumba yang saat ini tahap studi kelayakan dan masterplan oleh Pemda Bulukumba dan sementara proses penetapan lokasi. Bandar Udara di Malili yang juga masih dalam tahap studi kelayakan dan masterplan dan sementara proses penetapan lokasi.

Baca juga: Menhub pertimbangkan perpanjangan insentif maskapai 50 persen

Untuk Bandara Buntu Kunik, dengan luas lahan 141 Ha, Runway Tahap 1: 1400 m x 30 m (Flexible Pavement), Taxyway: 115 m x 23 m (Flexible Pavement), Apron: 71 m x 91m (Flexible Pavement), Terminal: 30 m x 33,3 m (luas 1000 m2) dan Jalan Akses: 4 m x 2000 m (luas 8000 m2).

Lanjutan Pembangunan Bandara Buntu Kunik Segmen 3 dengan perkembangan fisik 98,01 persen dan Keuangan 98 persen) untuk Taxiway, Apron, Runway STA 1+100 –1+300, Runway STA 0+500 –0+800. Sedangkan lanjutan Pembangunan Bandara Buntu Kunik Segmen 4 capaian fisik 95,03 persen dan keuangan 95 persen. Ini untuk pintu gerbang, gedung PKP-PK, Gedung Admin, Perumahan Dinas, Gedung Power House, Gedung Terminal dan Parkiran.

Adapun bantuan keuangan Pemprov Sulsel untuk Bandara Buntu Kunik sebesar Rp12 miliar untuk pembangunan akses jalan masuk bandara.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020