Saat ini TGC terus melakukan pengawasan dan stand by 24 jam untuk melaporkan segala sesuatu perkembangan di masyarakat. Selain itu juga membuka layanan informasi telepon melalui 122 diperuntukkan untuk pelaporan langsung.
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan telah menyiapkan Tim Gerak Cepat (TGC) guna mengantisipasi secara dini penyebaran dan penanganan virus Corona atau Covid-19, menyusul ditetapkannya dua orang warga Indonesia dinyatakan positif oleh Presiden Jokowi.

"Untuk kesiapan Pemkot, Tim Gerak Cepat sudah dibentuk baik ditingkat Puskesmas, Pustu hingga Rumah Sakit. Ini sebagai sistem kesiapan dini dan respon cepat. Sekarang dilaporan harian sebelumnya dilaporkan setiap Minggu," kata Pejabat Wali kota Makassar Iqbal Suhaeb saat konferensi pers di Balai kota Makassar , Selasa.

Saat ini TGC terus melakukan pengawasan dan stand by 24 jam untuk melaporkan segala sesuatu perkembangan di masyarakat. Selain itu, Pemkot juga membuka layanan informasi telepon melalui 122 diperuntukkan untuk pelaporan langsung.

Selain itu, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran pada Januari 2020 sebagai bagian dari antisipasi pencegahan virus Corona. Bahkan, sejak awal Pemkot Makassar sudah berkoordinasi dengan pihak bandara dan pelabuhan melalui Kantor Pelabuhan Makassar (KKP).
Baca juga: Wali Kota Makassar: jadikan harga masker mahal, izin dicabut

"Sejak awal merebaknya virus itu sudah diantisipasi di bandara dan pelabuhan. Alat termal scanner juga sudah terpasang, termasuk antisipasi lainnya bagi WNI dari luar negeri telah diberikan kartu kewaspadaan kesehatan," ungkap dia didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin.

Tidak hanya itu, bila ada WNI dari luar negeri tiba di bandara maupun pelabuhan mengalami panas disertai demam 28 derajat keatas, maka segera diperiksa lalu diisolasi di ruangan khusus yang sudah disiapkan.

"Tentu langsung diisolasi, kemudian dilanjut observasi. Sampel air liur, dan darahnya lalu dibawa ke Litbangkes untuk diuji apakah nantinya positif atau negatif," ungkapnya.

Mantan Kepala Satpol PP Pemprov Sulsel ini pun menyarankan agar warga menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan dirinya, rajin mencuci tangan, menutup hidung dan mulut saat bersin maupun batuk serta gunakan antiseptik demi mengantisipasi penyebaran virus.
Baca juga: 17 WNI asal Sulsel dari Natuna tiba besok di Makassar

"Kami terus mendorong warga agar berpola hidup sehat. Beruntung negara kita tropis jadi tidak mempercepat perkembangan virus tersebut. Dinas Kesehatan pun terus melakukan kunjungan penyuluhan kesehatan di sejumlah tempat," paparnya.

Mengenai dengan pengaruh virus itu ke tingkat pariwisata, kata dia, tidak terlalu berpengaruh. Sedanhkan untuk tenaga kerja asing, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim teknis soal penanganannya.

Kepala Dinas Kesehatan Naisyah Tun Azikin pada kesempatan itu menjelaskan, seluruh Puskesmas di Makassar telah disiapkan ruangan khusus sebagai bagian dari kesiapsiagaan begitupun di Rumah Sakit Pemerintah.

Sedangkan untuk rumah sakit rujukan akhir dipusatkan di Infeksi Center Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo Makassar, begitupun pengambilan sampel sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) melalui Litbangkes dari tim terpadu.

"Semuanya satu pintu, bila ada pernyataan resmi soal virus Corona dari kepala daerah yang menyatakan positif, penetapan KLB juga kewenangan kepala daerah. Kesiapan dinkes saat ini sudah dilakukan dalam hal antisipasi, kemudian TGC terus melaporkan perkembangan," tambah Naisyah.
Baca juga: Dampak Covid-19, pejualan paket wisata luar negeri di Makassar menurun

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020